Visitor

Sabtu, 14 September 2024

Sejarah Desa Dabulon

 Sejarah Desa Dabulon

Bagaimana Sejarah Desa Dabulon Terbentuk …?

Sejarah Singkat

Sejarah Desa Dabulon dimulai jauh sebelum terjadinya masa penjajahan Belanda dan Jepang, kalimat Dabulon di ambil dari sebuah limbu yang berputar – putar di sungai yang terdapat pada daerah tempat tinggal masyarakat Kampung Dabulon yang disebut dalam bahasa Dayak Tenggalan (Luwot Lutokon Jabulin). Pada masa itu, yang menduduki kampung Dabulon adalah masyarakat Dayak Tenggalan di pinggiran Sungai Sembakung, tepatnya di wilayah kampung Dabulon pada jaman itu. Saat itu, kampung Dabulon belum di sebut Desa, namun masih di sebut kampung Dabulon. 

Masyarakat Kampung Dabulon membangun rumah panjang (Baloi Buat) yang di tempati oleh semua masyarakat Kampung Dabulon dan rumah panjang tersebut dibangun dengan bahan-bahan yang terdiri dari kayu ulin bulat dan beratapkan daun nipah serta berdinding kulit kayu dan berlantai bambo. Rumah panjang (Baloi Buat) tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adat istiadat masyarakat Kampung Dabulon pada masa itu, saat itu Kepala Kampung Dabulon di pimpin oleh bapak Yamakad pada jaman sebelum kemerdekaan.

Selama tinggal di rumah panjang tersebut tiba-tiba terjadi bencana alam yang menimpa masyarakat kampung Dabulon dan rumah panjang tersebut dikutuk menjadi batu, sehingga sebagian masyarakat yang ada di dalamnya ikut berubah menjadi batu. Pada jaman itu masih ada masyarakat Dabulon yang berdomisili di kampung itu kurang lebih 10 Kepala Keluarga yang selamat. 

Masyarakat Kampung Dabulon jaman itu selalu mencari tanah yang subur sebagai tempat untuk mencari bahan makanan dan binatang buruan serta bercocok tanam, sehingga menyebabkan masyarakat kampung Dabulon sering berpindah-pindah tempat.

Perpindahan yang kedua tersebut dilaksanakan oleh beberapa orang antara lain bapak Yamakad, bapak Silongon, dan bapak Tidung serta masyarakat Kampung Dabulon lainnya. Masyarakat Kampung Dabulon mendiami lagi salah satu tempat tinggal lainnya, yang tidak jauh dari tempat tinggal pertama dan membuat rumah panjang lagi. Rumah panjang tersebut sekaligus berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Adat Istiadat masyarakat Kampung Dabulon pada masa itu. 

Selama tinggal di tempat tersebut masyarakat Kampung Dabulon membuat satu patung buaya yang dinamakan masyarakat Kampung Dabulon dalam bahasa Dayak Tenggalan (Inulung Buayo). Waktu membuat patung buaya semua kepala dan perlengkapan alat perang musuh yang di bunuh pada jaman itu di masukkan kedalam perut patung buaya. 

Pada saat pembuatan patung buaya masyarakat Kampung Dabulon mengundang beberapa Desa di sekitarnya untuk bersama-sama membuat patung buaya dengan mengadakan upacara Adat Istiadat Dayak Tenggalan. Setelah selesai membuat patung buaya, saat itu pula di tetapkan Kepala Kampung Dabulon bapak Silongon pada jaman sebelum kemerdekaan.

Dalam Wilayah Adat Desa Dabulon masih terdapat beberapa peninggalan – peninggalan sejarah sebagai bukti adanya migrasi pada masa lalu dan masih dapat ditemukan yaitu rumah panjang dikutuk menjadi batu, patung buaya, kuburan-kuburan tua, tanaman buah-buahan dan bekas kebun. Semua peninggalan benda-benda sejarah tersebut merupakan warisan budaya masyarakat Kampung Dabulon di masa lalu, sebagai bukti adanya kehidupan masa lalu dan sebagai petunjuk dalam penyusunan sejarah Desa Dabulon di masa sekarang.

Seiring dengan berkembangnya waktu, jumlah masyarakat Dabulon semakin banyak, sehingga kebutuhan akan bahan makanan dan bahan pokok juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan masyarakat kembali melakukan perpindahan yang ketiga kalinya, untuk memperluas perkampungan Dabulon selanjutnya. Perpindahan tersebut tidak jauh dari tempat tinggal mereka yang kedua, selama masyarakat Dabulon tinggal di tempat yang baru, tidak lama kemudian tiba-tiba terjadi lagi bencana longsor yang mengakibatkan rumah masyarakat tertimbun tanah dan lumpur. 

Akhirnya masyarakat Dabulon melakukan perpindahan yang keempat kalinya. Pada masa itu di pimpin oleh Kepala Desa Dabulon saat itu adalah bapak TIDUNG, pada jaman sesudah kemerdekaan. Perpindahan tersebut terjadi pada tahun 1982, dan di tempatkan di Lokasi Pagatason serta difasilitasi oleh Pemerintah melalui program Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Bulungan , sementara pada masa itu Camat Lumbis di pimpin oleh Bapak Robansyah.

Adapun Desa yang dipindahkan oleh Pemerintah saat itu yaitu ada 4 Desa, 1. Desa Dabulon, 2. Desa Saludan, 3. Desa Semalat dan 4. Desa Siawang, keempat Desa tersebut di pindahkan dalam satu wilayah dimana tempat tersebut di tempati hingga saat ini, perpindahan tersebut dilakukan dari tahun 1982 hingga menjadi Desa Dabulon yang difinitif saat ini. Dalam menjalankan roda Pemerintahan tingkat Desa dan kesehariannya, Kepala Desa di bantu oleh Perangkat Desa , RT dan tokoh masyarakat serta BPD sebagai pelaksana fungsi pengawasan. Berdasarkan keterangan dari tokoh masyarakat dan peninggalan benda-benda sejarah serta catatan-catatan yang ada di Desa Dabulon, dapat disusun yang pernah menjabat ataupun menjadi Kepala Desa Dabulon adalah sebagai berikut.

DAFTAR PEJABAT KEPALA DESA DABULON

(DARI TAHUN PERIODE DULU SAMPAI DENGAN SEKARANG)

No Kepala Desa Masa Waktu

1. Yamakad (Almarhum) Sebelum kemerdekaan -

2. Silongon ( Almarhum ) Sebelum kemerdekaan -

3. Tidung (Almarhum) Sesudah Kemerdekaan -

4. Sadagu (Almarhum) Orde Baru 1982-1993

5. Saladik Reformasi ( Otda ) 1994-2008

6. Saladik Reformasi ( Otda ) 2009-2014

7. Saladik Reformasi ( Otda ) 2015-2021

8. Anuar Sadat Reformasi ( Otda ) 2021-2029

Sejarah Desa merupakan dokumen penting yang dimilki dan diarsipkan oleh Pemerintah Desa Dabulon, agar semua masyarakat dan generasi berikutnya mengetahui akan sejarah dalam pembentukan Desa Dabulon dan asal-usul Desa serta perkembangan Desa Dabulon dari masa ke masa. Sejarah Desa akan mengalami perubahan sesuai dengan informasi dan masukan dari informasi para pelaku sejarah terkait pembentukan Desa Dabulon, serta pergeseran perkembangnan jaman, sehingga sejarah desa yang telah tersusun ini dapat di pertanggung jawabkan serta benar adanya.

LINK ARTIKEL TERBARU