DAMPAK LA NINA BAGI
MASYARAKAT DESA SRIWIDADI
a. Pengertian La Nina Dan El Nino
Pengertian La Nina merupakan suatu fenomena
alam yang terjadi akibat penurunan suhu air laut di samudra fasifik sehingga
mengakibatkan peningkatan pembentukan awan berdampak pada peningkatan curah
hujan. Perubahan fenomena alam tersebut dapat menyebabkan terjadinya bencana
alam seperti bencana banjir, longsor maupun angina kencang
Pengertian El Nino adalah sebuah
phenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di samudra
pasifik tengah dan timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena
alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak secara
signifikan pada iklim diberbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. El
Nino juga merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut ( SML ) diatas kondisi
normal yang terjadi di samudra pasifik bagian tengah.
Baca juga artikel: Membangun Kapuas Dari Desa, klik disini
El nino merupakan satu gejala yang
menunjukan adanya perubahan iklim di bumi, atas terjadinya angin pasat yang
lebih lemah serta peningkatan pembentukan awan yang juga meningkatkan curah
hujan pada kawasan tersebut. Faktor El nino terjadi akibat peningkatan suhu
permukaan air laut di samudra fasifik
b. Faktor La Nina Dan El Nino
Dampak La Nina maupun El Nino tidak
hanya dirasakan oleh masyarakat desa sriwidadi akan tetapi juga dirasakan oleh
seluruh masyarakat Indonesia baik di sektor pertanian, distribusi, sektor
barang dan jasa, sektor lainnya, serta berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi
nasional. Siklus ini tidak terjadi serta
merta, akan tetapi ada factor yang memicu terjadinya La Nina maupun El Nino
diantaranya sebagai berikut:
- 1. Angin pasat yang kuat atau sebaliknya yang melintasi samudra pasifik
- 2. Timbulnya Air laut Yang Dingin atau
sebaliknya pada samurda pasifik
- 3. Munculnya Gelombang Rossby
- 4. Interaksi Atmosfer dan Laut yang
memicu peningkatan pembentukan awan
Baca juga artikel: Enam Pilar Menuju Desa Cerdas, klik disini
c. Dampak La Nina bagi masyarakat desa sriwidadi
Perubahan iklim yang terjadi pada
saat ini sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat desa sriwidadi. Tingginya
curah hujan pada bulan januari sampai awal bulam maret mengakibatkan
peningkatan debit air yang terjadi di desa sriwidadi sehingga sebagian besar dari
pekarangan masyarakat terdampak pada peningkatan debit air yang menggenangi di
sebagian pekarangan warga desa dengan ketinggian air bervariasi dari 0 sampai
10 cm serta dari 10 cm sampai dengan 40
cm.
Baca juga artikel: Peranan RT Dalam Sistem Pemerintahan Desa, klik disini
Peningkatan debit air di wilayah desa
sriwidadi hampir setiap tahun terjadi pada musim penghujan akibat dangkalnya
salauran tersier, saluran sukender maupun pada saluran primer. Hal ini menjadi
perhatian bagi pemerintah desa untuk mengambil langkah bagaimana cara menangani
kondisi tersebut agar dapat dicegah dan bebas dari peningkatan debit air di
sebagian pekarang masyarakat pada tahun mendatang walaupun belum bisa dikatakan
sebagai musibah bencana alam berupa banjir.
Pada tahun 2024 ini pemerintah desa
sriwidadi telah menganggarkan untuk program cuci parit pada saluran tersier
depan pekarangan rumah masyarakat desa sriwidadi guna memperlancar saluran
drainasi dan dapat menampung debit air lebih banyak sehingga dapat mencegah
peningkatan debit air yang dapat menggenangi sebagian pekarangan masyarakat
desa. Komitmen ini disambut baik oleh masyarakat desa sriwidadi dalam upaya
pencegahan dan pengendalian pada peningkatan debit air sehingga tidak berdampak
pada bencana banjir yang lebih besar lagi.
Baca juga artikel: Peranan BPD Dalam Pembangunan Desa, klik disini
Akibat peningkatan curah hujan pada
akhir bulan pebruari sampai awal maret 2024 terdapat sekitar 60 % warga desa
sriwidadi terdampak pada peningkatan debit air pada pakarangan rumah. Genangan
air tentunya sangat menggagu aktivitas warga desa sriwidadi walaupun belum bisa
dikatakan sebagai musibah bencana banjir, namun diharapkan semua warga desa
sriwidadi untuk waspada terhadap dampak lain terutama pada endemi penyakit
demam berdarah, penyakit menular dan lain-lainnya.
Baca juga artikel: Desa Sangat Tertinggal, klik disini
Dampak El nino Pada Sektor Pertanian
Dampak el nino yang terjadi di
wilayah Indonesia secaraa umum terjadi perubahan di beberapa sektor di
antaranya sektor pertanian maupun perkebunan berdampak pada:
- 1. Pergeseran masa taman pada lahan
pertanian
- 2. Pergeseran masa panen
- 3. Pluktuasi gagal panen
- 4. Peningkatan hama tanaman
Dampak La Nina Yang Terjadi Di
Indonesia
Dampak la nina yang sangat di rasakan
oleh masyarakat di Indonesia adalah perubahan iklim dan tingginya curah hujan dapat
mengakibatkan:
- 1. Terjadinya banjir di beberapa wilayah
di Indonesia
- 2. Terjadinya tanah longsor di berbagai
wilayah di Indonesia
- 3. Wabah penyakit menular , seperti
diare, demam, tifus, kolera dll
- 4. Berkurangan hasil tangkapan ikan pada
nelayan
- 5. Terjadinya gagal panen di sektor
pertanian akibat banjir
- 6. Tingginya harga bahan sembako para
sektor perekonomian
- 7. Terjadinya kelangkaan komoditas
tertentu pada sektor hasil pertanian
- 8. Ganguan pada pasokan dan distribusi
- 9. Munculnya penyakit dan hama tanaman
Baca juga artikel: Mewujudkan Desa Inklusif, klik disini
d. Upaya Yang Dapat Dilakukan
Upaya mengatasi dampak dari el nino
dengan memperkuat indeks kesehatan masyarakat meliputi:
- 1. Memperbaiki kesehatan masyarakat
- 2. Memperkuat inpfrastruktur kesehatan
- 3. Meningkatkan sumber daya manusia
- 4. Pencegahan dan Penanggulangan bencana alam maupun non alam
- 1. Pengelolaan drainase yang baik
- 2. Memantau perkiraan cuaca
- 3. Pemilihan Bibit varietas tahan banjir
Siklus dari El Nino Maupun La Nina yang terjadi akibat perubahan suhu
pada samudra fasifik membawa dampak yang beragam baik pada sektor pertanian, perikanan
hingga sampai pada sektor perekonomian sangat dirasakan oleh masyarakat
Indonesia pada umumnya dan masyarakat desa sriwidadi pada khususnya.