Peringatan
Hari Pers Nasional 2025
Latar Belakang Sejarah
Pers di Indonesia
Pers di Indonesia memiliki
sejarah panjang yang erat kaitannya dengan perjuangan kemerdekaan dan
pembangunan bangsa. Sejak era kolonial Belanda, pers telah menjadi alat
perjuangan untuk menyebarkan gagasan-gagasan kebangsaan dan melawan penjajahan.
Surat kabar seperti Bintang Timoer dan Medan
Prijaji yang terbit pada awal abad ke-20 menjadi wadah bagi para
tokoh pergerakan nasional untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Setelah kemerdekaan, pers
Indonesia terus berkembang dan memainkan peran penting dalam membangun
demokrasi. Pada masa Orde Baru, pers sempat mengalami pembatasan kebebasan,
namun setelah reformasi 1998, kebebasan pers dijamin oleh Undang-Undang Nomor
40 Tahun 1999 tentang Pers. Hari Pers Nasional (HPN) sendiri ditetapkan pada
tanggal 9 Februari setiap tahunnya, oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan
Presiden Nomor 5 Tahun 1985 serta merujuk pada hari berdirinya Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946 di surakarta.
Maksud dan Tujuan
Peringatan Hari Pers Nasional 2025
Peringatan Hari Pers Nasional
(HPN) 2025 mengambil tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan
untuk Kemandirian Bangsa". Tema ini dipilih untuk menegaskan
peran strategis pers dalam mendukung upaya bangsa Indonesia mencapai ketahanan
pangan dan kemandirian ekonomi. Ketahanan pangan merupakan isu krusial yang
memengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik suatu negara. Dalam konteks
Indonesia, yang memiliki sumber daya alam melimpah namun masih menghadapi
tantangan seperti ketimpangan distribusi pangan dan perubahan iklim, pers
diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan dan
praktik-praktik yang mendukung ketahanan pangan.
Tujuan peringatan HPN 2025
adalah:
1. Meningkatkan
kesadaran publik tentang pentingnya ketahanan pangan.
2. Memperkuat
peran pers sebagai pilar demokrasi dan agen perubahan sosial.
3. Mendorong
kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan
kemandirian pangan.
4. Memberikan
apresiasi kepada insan pers yang telah berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Fungsi Pers dalam
Masyarakat
Pers memiliki beberapa fungsi
utama dalam masyarakat, antara lain:
1. Fungsi
Informasi: Pers menyediakan informasi yang akurat dan aktual kepada
publik, membantumasyarakat memahami isu-isu penting seperti ketahanan pangan.
2. Fungsi
Edukasi: Pers berperan sebagai sarana pendidikan dengan menyebarkan
pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
3. Fungsi
Kontrol Sosial: Pers mengawasi kinerja pemerintah dan lembaga-lembaga
publik, termasuk dalam hal kebijakan pangan.
4. Fungsi
Hiburan: Pers juga menyediakan konten hiburan yang dapat meredakan
ketegangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Manfaat Pers bagi
Masyarakat dan Bangsa
Pers memberikan manfaat yang
signifikan bagi masyarakat dan bangsa, antara lain:
1. Transparansi
dan Akuntabilitas: Pers mendorong transparansi dalam pengelolaan
sumber daya pangan dan akuntabilitas pemerintah.
2. Pemberdayaan
Masyarakat: Dengan menyebarkan informasi, pers memberdayakan
masyarakat untuk mengambil keputusan yang tepat terkait pangan dan pertanian.
3. Pemersatu
Bangsa: Pers menjadi sarana untuk menyatukan berbagai kelompok
masyarakat dengan menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
4. Inovasi
dan Kemajuan: Pers mendorong inovasi dalam sektor pertanian dan pangan
melalui penyebaran informasi tentang teknologi dan praktik terbaik.
Peran Dunia Pers dalam
Mengawal Ketahanan Pangan
Dalam konteks ketahanan pangan,
pers memiliki peran krusial, antara lain:
1. Menyebarkan
Informasi tentang Kebijakan Pangan: Pers dapat menjelaskan kebijakan
pemerintah terkait pangan kepada masyarakat luas.
2. Mengawasi
Implementasi Kebijakan: Pers dapat memantau dan melaporkan pelaksanaan
program-program ketahanan pangan.
3. Mendorong
Partisipasi Masyarakat: Pers dapat mengajak masyarakat untuk terlibat
aktif dalam upaya-upaya ketahanan pangan, seperti gerakan menanam pangan lokal.
4. Menyoroti
Isu-isu Kritis: Pers dapat mengangkat isu-isu seperti dampak perubahan
iklim terhadap pertanian, ketimpangan distribusi pangan, dan inovasi teknologi
pertanian.
Tantangan dan Dampak
Pers
Meskipun memiliki peran yang
penting, pers juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
1. Disinformasi
dan Hoaks: Maraknya informasi palsu dapat merusak kredibilitas pers
dan menyesatkan masyarakat.
2. Tekanan
Ekonomi dan Politik: Pers seringkali menghadapi tekanan dari pemilik
modal atau pemerintah yang dapat memengaruhi independensinya.
3. Perubahan
Teknologi: Kemajuan teknologi digital menuntut pers untuk beradaptasi
dengan cepat, termasuk dalam hal distribusi konten dan model bisnis.
4. Keterbatasan
Sumber Daya: Banyak media, terutama di daerah, menghadapi keterbatasan
sumber daya manusia dan finansial.
Dampak pers yang positif dapat
dirasakan ketika pers mampu menjalankan fungsinya dengan baik, seperti
meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong perubahan kebijakan, dan
memperkuat demokrasi. Namun, dampak negatif dapat terjadi jika pers terjebak
dalam praktik-praktik yang tidak etis, seperti penyebaran hoaks atau bias
pemberitaan.
Peringatan Hari Pers
Nasional 2025 di Kalimantan Selatan
Peringatan Hari Pers Nasional
2025 akan dipusatkan di Kalimantan Selatan, sebuah provinsi yang kaya akan
sumber daya alam dan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pangan.
Pemilihan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah HPN 2025 memiliki makna
strategis, mengingat wilayah ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Acara ini akan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk insan
pers, pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum.
Rangkaian acara HPN 2025 di
Kalimantan Selatan akan meliputi:
1. Seminar
dan Diskusi Panel: Membahas isu-isu terkait ketahanan pangan dan peran
pers.
2. Pameran
Media: Menampilkan karya-karya jurnalistik terbaik yang berkaitan
dengan tema ketahanan pangan.
3. Lomba
Jurnalistik: Mendorong insan pers untuk menghasilkan karya-karya
berkualitas tentang ketahanan pangan.
4. Kunjungan
ke Lahan Pertanian: Memberikan kesempatan kepada peserta untuk melihat
langsung praktik-praktik pertanian berkelanjutan di Kalimantan Selatan.
Kesimpulan
Peringatan Hari Pers Nasional
2025 dengan tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk
Kemandirian Bangsa" merupakan momentum penting untuk
memperkuat peran pers dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian bangsa.
Melalui fungsi informasinya, pers dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah
dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pangan global. Dengan
menyelenggarakan HPN 2025 di Kalimantan Selatan, diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran dan partisipasi semua pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan yang
berkelanjutan.
Referensi:
· Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
· Situs
resmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
· Laporan
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
· Artikel
dari media terpercaya seperti Kompas, Tempo, dan Antara.
Dengan demikian, HPN 2025 tidak
hanya menjadi ajang perayaan bagi insan pers, tetapi juga sebagai refleksi dan
aksi nyata untuk membangun masa depan bangsa yang lebih mandiri dan berdaulat
dalam hal pangan.
0 comments:
Posting Komentar