Selayang
Pandang Kabupaten Nunukan
Selamat Datang di Kabupaten Nunukan
Kabupaten
Nunukan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan
langsung dengan Malaysia. Daerah ini sering disebut sebagai “Beranda Terdepan
Indonesia” karena letaknya yang strategis di perbatasan negara, menjadikannya
pintu gerbang yang menghubungkan Indonesia dengan Sabah, Malaysia. Nunukan
menyimpan keindahan alam yang memukau, keanekaragaman budaya, serta sumber daya
alam yang melimpah, menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda bagi siapa saja
yang datang berkunjung.
Letak
Geografis dan Batas Wilayah
Secara
geografis, Kabupaten Nunukan terletak di ujung utara Pulau Kalimantan, mencakup
wilayah daratan dan kepulauan dengan luas sekitar 14.263,68 kilometer persegi, Jumlah
penduduk mencapai 208,303 jiwa dengan sebaran penduduk 14 jiwa /km2 .
Secara administratif,
kabupaten ini terdiri dari 21 kecamatan, 8 kelurahan dan 232 desa. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut
Sulawesi di sebelah timur dan Provinsi Sabah, Malaysia Timur, di sebelah utara,
yaitu pada posisi 3o 30’ 00” – 4o 24’ 55” Lintang Utara dan 115o 22’ 30” – 118o
44’ 55” Bujur Timur . Kabupaten ini memiliki topografi beragam, meliputi
dataran rendah, perbukitan, hingga hutan tropis yang lebat, sehingga
menciptakan panorama alam yang menakjubkan.
Nunukan
terbagi menjadi beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Nunukan, Kecamatan
Sebatik, dan Kecamatan Krayan, yang masing-masing memiliki karakteristik dan
kekayaan alam yang khas. Sebatik, misalnya, adalah wilayah pulau yang secara
langsung berbatasan dengan Malaysia, sementara Krayan merupakan daerah
pegunungan yang terkenal dengan beras Adan-nya yang organik.
Kabupaten
Nunukan memiliki letak yang sangat strategis di Kalimantan Utara, berbatasan langsung
dengan negara Malaysia di bagian utara. Secara administratif, batas wilayah
Kabupaten Nunukan adalah sebagai berikut:
- Utara Berbatasan Dengan : Negara Malaysia (Sabah)
- Selatan Berbatasan Dengan : Kabupaten Bulungan dan
Kabupaten Malinau
- Timur Berbatasan Dengan : Selat Makasar dan Laut
Sulawesi
- Barat Berbatasan Dengan : Negara Malasyia Timur ( Serawak )
Nunukan
juga memiliki 9 ( Sembilan ) wilayah kepulauan, seperti Pulau Sebatik, yang
dibagi menjadi wilayah Indonesia dan Malaysia, menjadikannya wilayah yang
sangat penting dari segi keamanan dan ekonomi,Pulau Tinabasan, Pulau Nunukan,
Pulau Ahus, Pulau Bukat, Pulau Sinogolan, Pulau Sinelek, Pulau Iting-iting dan
Pulau Sebaung.
Iklim
Sebagai
wilayah yang terletak di dekat khatulistiwa, Kabupaten Nunukan memiliki iklim hujan
tropika humida dengan suhu yang relatif
panas dan lembap sepanjang tahun. Suhu rata-rata berkisar antara 24–32 derajat
Celsius, dengan musim hujan terjadi antara Oktober hingga April, dan musim
kemarau pada Mei hingga September. Kondisi iklim ini sangat mendukung
pertumbuhan berbagai jenis tanaman, seperti sawit, padi, dan kakao, serta
mempengaruhi pola kehidupan dan pekerjaan masyarakat di wilayah tersebut.
Mata Pencaharian Masyarakat
Mayoritas
masyarakat Kabupaten Nunukan bekerja di sektor agraris, dengan mata pencaharian
utama di bidang perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan.
- Perkebunan: Komoditas utama perkebunan
adalah kelapa sawit, yang menjadi komoditas unggulan dan menyerap banyak
tenaga kerja. Selain itu, terdapat tanaman kopi, kakao, dan lada yang juga
diusahakan oleh masyarakat di berbagai kecamatan.
- Pertanian: Di wilayah pegunungan Krayan,
masyarakat menanam padi Adan yang terkenal sebagai beras organik
berkualitas tinggi dan merupakan salah satu komoditas kebanggaan daerah.
- Perikanan: Masyarakat pesisir banyak
yang menggantungkan hidup dari hasil laut, seperti ikan, udang, dan rumput
laut. Sektor perikanan ini sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat
wilayah perairan Kabupaten Nunukan kaya akan hasil laut yang melimpah.
- Peternakan: Beberapa daerah juga
mengembangkan peternakan sebagai sumber pendapatan tambahan, dengan
komoditas utama berupa sapi, kambing, dan ayam.
Hari Jadi Kabupaten Nunukan
Kabupaten
Nunukan resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 bertepatan dengan pelantikan
Penjabat Bupati Nunukan yang pertama, yaitu Drs. Bustaman Arham,
menindaklanjuti berdasarkan Undang-Undang No. 47 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Nunukan tanggal 4 Oktober 1999. Hari jadi Kabupaten
Nunukan ini diperingati setiap tahunnya dengan berbagai kegiatan dan acara
budaya yang melibatkan seluruh masyarakat, sebagai bentuk rasa syukur dan
kebanggaan atas kemajuan dan pencapaian yang telah diraih selama ini.
Daftar Bupati Kabupaten Nunukan dari
Awal Berdiri hingga Sekarang
Berikut
adalah daftar bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Nunukan:
- Drs. Bustaman
Arham (1999–2001)
– Penjabat Bupati pertama yang membangun fondasi awal bagi kabupaten baru
ini.
- Drs.
Abdul Hafid Achmad, M.Si (2001–2006-2006-2011) – Fokus pada pengembangan
infrastruktur dan fasilitas kesehatan.
- Drs.
Abdul Hafid Achmad, M.Si (2009–2014) – Menjabat kembali untuk periode kedua, memperkuat
pembangunan di sektor pendidikan.
- Drs.H.Basri,
M.Si (2011–2016)
– Berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor perkebunan
dan perikanan.
- Hj.
Asmin Laura Hafid, S.E., M.M (2016–sekarang) – Bupati perempuan pertama di
Nunukan yang fokus pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat.
Fokus Pembangunan Kabupaten Nunukan
Kabupaten
Nunukan memiliki beberapa fokus pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan potensi alamnya secara optimal,
antara lain:
- Pengembangan
Infrastruktur:
Membangun akses jalan dan transportasi yang menghubungkan kecamatan-kecamatan
di pedalaman dan perbatasan.
- Pengembangan
Sumber Daya Manusia:
Fokus pada pendidikan dan pelatihan kerja, agar masyarakat memiliki
keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era global.
- Ekonomi
Perbatasan:
Mengoptimalkan potensi perdagangan lintas batas, dengan mendorong produk
lokal untuk masuk ke pasar Malaysia dan negara-negara lainnya.
- Kesehatan
dan Kesejahteraan:
Penyediaan fasilitas kesehatan dan sanitasi yang lebih baik, khususnya di
wilayah pedalaman dan perbatasan.
Sumber Daya Alam Kabupaten Nunukan
Nunukan
memiliki kekayaan alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, antara lain:
- Sumber
Daya Hutan:
Hutan di Nunukan menjadi tempat beragam spesies flora dan fauna, serta
menghasilkan kayu dan produk hutan non-kayu yang berpotensi dieksplorasi
dengan tetap menjaga kelestariannya.
- Sumber
Daya Laut:
Wilayah perairan yang luas menyediakan hasil laut seperti ikan, udang, dan
rumput laut yang menjadi andalan bagi masyarakat pesisir.
- Pertambangan: Beberapa potensi mineral
seperti batu bara dan emas juga terdapat di kabupaten ini, namun
eksplorasinya masih dibatasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Penghargaan yang Pernah Diterima
Kabupaten Nunukan
Kabupaten
Nunukan telah menerima berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kerja
keras pemerintah dan masyarakatnya, di antaranya:
- Penghargaan
Adipura:
Penghargaan untuk kategori kebersihan kota, diberikan oleh pemerintah
pusat.
- Penghargaan
Pembangunan Daerah (PPD): Pengakuan atas perencanaan pembangunan yang baik dan
efektif.
- Lencana
Bakti Inovasi Desa :
Penghargaan atas kontribusi dalam membina pembangunan teknologi tepat guna
desa dan inovasi desa.
Slogan Kabupaten Nunukan
Kabupaten
Nunukan memiliki slogan resmi, yaitu “ Penekindi debaya”. Yang berarti “
Membangun Daerah “ Slogan berasal dari bahasa Tidung yang merupakan cita-cita
masyarakat Kabupaten Nunukan untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia, adil,
makmur dan tentram, serta mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat
Kabupaten Nunukan untuk mewujudkan pembangunan daerah yang bersih, mandiri, dan
sejahtera dalam segala aspek kehidupan, serta menjadi kabupaten perbatasan yang
kuat dan berdaya saing di era modern ini.
Kesimpulan
Kabupaten
Nunukan adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki potensi alam luar
biasa serta budaya yang kaya dan beragam. Sebagai kabupaten perbatasan, Nunukan
tidak hanya menjadi penjaga kedaulatan wilayah negara, tetapi juga berperan
sebagai gerbang perdagangan internasional. Pemerintah Kabupaten Nunukan terus
berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya
manusia agar dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteraan
masyarakatnya.
0 comments:
Posting Komentar