Visitor

Sabtu, 16 Agustus 2025

Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025 di Desa Sriwidadi

 

Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025 di Desa Sriwidadi

Meta Deskripsi: Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025, Desa Sriwidadi gelar malam renungan, tradisi bersih desa, dan pelepasan mahasiswa KKN UPR pada Sabtu 16 Agustus 2025 di Lapangan Futsal, dihadiri pemerintah desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan masyarakat dengan penuh makna kebersamaan dan nasionalisme.

Sriwidadi, 16 Agustus 2025 – Suasana khidmat menyelimuti Lapangan Futsal Desa Sriwidadi pada Sabtu malam (16/8), saat Pemerintah Desa bersama masyarakat melaksanakan Malam Renungan 17 Agustus, Bersih Desa, sekaligus acara pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa terpilih Willy Sanjaya, perangkat desa beserta lembaga desa, tokoh masyarakat, Dosen Pendamping Lapangan (DPL), mahasiswa KKN UPR, pemuda, dan masyarakat desa. Acara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan rasa nasionalisme sekaligus memperkuat kebersamaan dalam menyambut HUT RI ke-80 Tahun 2025.

Makna Malam Renungan 17 Agustus

Malam renungan dilakukan dengan suasana hening dan penuh kekhidmatan. Seluruh peserta larut dalam doa bersama untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini mengajarkan nilai refleksi, syukur, serta menumbuhkan semangat untuk terus mengisi kemerdekaan dengan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati dalam sambutannya menyampaikan, “Malam renungan ini bukan hanya seremonial, melainkan sarana kita untuk mengenang pengorbanan para pahlawan. Kita yang hidup di era kemerdekaan harus melanjutkan perjuangan itu dengan membangun desa, menjaga persatuan, dan menumbuhkan semangat gotong royong.”

Makna Bersih Desa

Selain malam renungan, kegiatan Bersih Desa juga menjadi bagian penting dalam rangkaian acara. Tradisi ini dipandang sebagai simbol penyucian desa, menjaga keharmonisan antarwarga, sekaligus mempererat ikatan sosial. Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, Bersih Desa menegaskan pentingnya kebersamaan dan kepedulian lingkungan.

Tokoh masyarakat Desa Sriwidadi yang diwakili oleh Nursholeh menambahkan, “Bersih Desa adalah wujud nyata persatuan kita. Membersihkan lingkungan bukan sekadar menjaga kebersihan fisik, tapi juga memperkuat kebersihan hati dan pikiran dalam bermasyarakat.”

Pelepasan Mahasiswa KKN UPR

Acara juga dirangkaikan dengan pelepasan mahasiswa KKN UPR yang selama satu bulan terakhir telah mengabdi di Desa Sriwidadi. Para mahasiswa mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan masyarakat atas kontribusinya dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya pada anak-anak.

Dosen Pendamping Lapangan UPR Bapak Yudi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Desa Sriwidadi dan seluruh masyarakat. “KKN adalah bentuk nyata mahasiswa belajar bersama masyarakat. Kami bangga karena mahasiswa bisa ikut serta dalam kegiatan desa, terutama di momentum penting seperti HUT RI, serta menghimbau agar anak-anak dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu dapat kuliah di Universitas Palangkaraya ( UPR )” ungkapnya.

Mahasiswa KKN pun menyatakan rasa haru dan kebanggaannya, serta berharap pengalaman yang diperoleh di Desa Sriwidadi akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik maupun kehidupan sosial mereka ke depan.

Simbol Kebersamaan dan Nasionalisme

Kegiatan Malam Renungan 17 Agustus, Bersih Desa, dan Pelepasan Mahasiswa KKN UPR di Desa Sriwidadi menjadi gambaran nyata sinergi antara pemerintah, pemuda, akademisi, dan masyarakat. Semangat kebersamaan yang terbangun diharapkan mampu menjadi pondasi dalam melanjutkan pembangunan desa sekaligus menjaga nilai-nilai luhur perjuangan bangsa.

Kamis, 14 Agustus 2025

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Laksanakan Imunisasi Bias Campak di SDN I Sriwidadi

 

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Laksanakan Imunisasi Bias Campak di SDN I Sriwidadi

Meta Deskripsi: Tim Nakes Puskesmas Mantangai melaksanakan Imunisasi Bias Campak, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing di SDN I Sriwidadi pada Kamis 14 Agustus 2025, dengan dukungan Pemerintah Desa Sriwidadi, pihak sekolah, dan mahasiswa KKN UPR untuk deteksi dini penyakit pada anak.

Sriwidadi, Jum'at 15 Agustus 2025; Upaya menjaga kesehatan anak sejak dini kembali digaungkan di Desa Sriwidadi melalui kegiatan Imunisasi Bias Campak, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing yang dilaksanakan di SD Negeri I Sriwidadi pada Kamis (14/08/2025). Kegiatan ini menyasar khusus anak kelas 1 yang dinilai masih rentan terhadap penyakit menular, sebagai langkah preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan anak di wilayah pedesaan.

Tim Nakes dari Puskesmas Mantangai yang dipimpin oleh Ibu Septy Hajariyah, S.Kep, hadir bersama jajaran tenaga kesehatan untuk memberikan imunisasi bias campak serta melakukan pemeriksaan awal terkait deteksi dini penyakit kusta. Selain itu, seluruh siswa yang menjadi sasaran juga mendapatkan pembagian obat cacing sebagai upaya pencegahan penyakit parasit yang kerap menyerang anak-anak usia sekolah.

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Septy Hajariyah, S.Kep menyatakan : "Kegiatan imunisasi bias campak ini sangat penting untuk memberikan perlindungan optimal bagi anak-anak, khususnya yang baru masuk sekolah dasar dan masih berada pada usia rentan. Selain imunisasi, kami juga melakukan penjaringan penyakit kusta dan pembagian obat cacing agar deteksi dini dan pencegahan penyakit bisa berjalan seiring. Harapan kami, anak-anak Desa Sriwidadi tumbuh sehat, aktif belajar, dan terbebas dari penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Terima kasih kepada Pemerintah Desa, pihak sekolah, dan mahasiswa yang telah bersinergi bersama kami dalam program kesehatan ini." Ujar Septy Hajariyah

Pemerintah Desa Sriwidadi yang diwakili oleh Sekretaris Desa Eka Normawati beserta perangkat desa dan didampingi Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR) turut hadir mendampingi kegiatan ini. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan terhadap program kesehatan berbasis sekolah sekaligus wujud sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan institusi pendidikan.

Kepala Sekolah SDN I Sriwidadi, Sambudi, S.Pd, bersama dewan guru menyambut hangat tim medis dan rombongan pemerintah desa. Ia menegaskan bahwa kesehatan siswa menjadi prioritas utama agar proses belajar dapat berlangsung optimal. “Dengan adanya program ini, anak-anak tidak hanya terhindar dari penyakit, tetapi juga lebih siap menerima pembelajaran dengan kondisi tubuh yang sehat,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Desa Sriwidadi memberikan tumbler air minum kepada setiap anak yang telah mengikuti imunisasi. Langkah ini tidak hanya memotivasi anak untuk berpartisipasi, tetapi juga mendorong kebiasaan hidup sehat, seperti membawa dan mengonsumsi air minum sendiri untuk mengurangi risiko dehidrasi dan mendukung pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati Menyatakan: "Pemerintah Desa Sriwidadi sangat mengapresiasi program imunisasi, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing ini. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan desa, sehingga kami selalu siap mendukung kegiatan yang bersifat preventif seperti ini. Kehadiran kami bersama perangkat desa dan mahasiswa KKN UPR adalah bentuk komitmen untuk mendampingi dan memastikan setiap anak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Semoga kolaborasi ini terus terjalin sehingga generasi Sriwidadi tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing." ujarnya

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi lintas sektor mampu memperkuat program deteksi dini dan pencegahan penyakit di masyarakat. Melalui kolaborasi tenaga medis, pemerintah desa, pihak sekolah, dan dukungan mahasiswa, diharapkan tingkat kesehatan anak di Desa Sriwidadi semakin meningkat, serta mampu menekan angka penyakit menular di kalangan pelajar sekolah dasar.

Rabu, 13 Agustus 2025

Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi: Lomba Lingkungan Jadi Wadah Semangat Gotong Royong

 

Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi: Lomba Lingkungan Jadi Wadah Semangat Gotong Royong

Meta Deskripsi: Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi meriah dengan lomba lingkungan antar-RT, gotong royong mempercantik jalan desa, pemasangan bendera dan umbul-umbul, pembuatan gapura bambu, serta partisipasi Mahasiswa KKN UPR lewat spot foto kreatif yang mempererat kebersamaan warga.

Sriwidadi, Rabu 13 Agustus 2025; Suasana Desa Sriwidadi semakin semarak menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini, rangkaian Gebyar Agustusan tidak hanya diwarnai dengan lomba permainan anak-anak, tetapi juga menghadirkan lomba lingkungan antar-RT yang fokus pada keindahan/ kreativitas dan kebersihan area jalan desa di lingkungan masing-masing.

Lomba ini mendorong warga untuk bahu-membahu mempercantik lingkungan, mulai dari membersihkan jalan, pemesangan patok bambu, hingga memasang bendera merah putih, umbul-umbul, dan gapura unik berbahan bambu yang menjadi ciri khas desa. Bambu dipilih bukan sekadar karena mudah didapat, tetapi juga sebagai simbol kesederhanaan, kelestarian alam, dan kekuatan persatuan.

Peran Pemerintah Desa dan Panitia HUT RI

Pemerintah Desa Sriwidadi bersama Panitia HUT RI menjadi penggerak utama, memfasilitasi koordinasi antar-RT, menyediakan panduan penilaian lomba, serta memotivasi masyarakat agar tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menjaga hasil kerja bakti pasca peringatan. Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati menegaskan bahwa tujuan lomba lingkungan adalah membentuk kesadaran kolektif bahwa kebersihan dan keindahan desa adalah tanggung jawab bersama.

Keterlibatan Mahasiswa KKN UPR

Tidak kalah menarik, kehadiran Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR) memberi warna tersendiri pada perayaan tahun ini. Mereka membantu menciptakan spot foto kreatif dilingkungan Kantor Desa , sehingga hasil kerja bakti tersebut dapat diabadikan dan dibagikan di media sosial. Spot foto ini diharapkan menjadi ikon, yang mempromosikan Desa Sriwidadi sebagai desa yang kreatif dan kompak.

Manfaat dan Pesan Persuasif

Lomba lingkungan ini bukan sekadar memperebutkan juara, tetapi menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong yang mulai terkikis di era modern. Jalan desa yang bersih dan indah tidak hanya menyejukkan mata, tetapi juga menciptakan rasa bangga terhadap lingkungan tempat tinggal.

Kini saatnya seluruh warga Desa Sriwidadi bergerak bersama. Mari jadikan momen Gebyar Agustusan ini sebagai tonggak kebersamaan, di mana setiap bendera yang berkibar dan setiap bambu yang berdiri menjadi saksi cinta kita pada desa dan tanah air. Dengan semangat yang sama, kebersihan dan keindahan yang kita bangun hari ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi berikutnya.

Jumat, 18 Juli 2025

Mahasiswa KKN UPR dan Pemdes Sriwidadi Kolaborasi Dukung Posyandu Balita dan Lansia

 

Mahasiswa KKN UPR dan Pemdes Sriwidadi Kolaborasi Dukung Posyandu Balita dan Lansia

Meta Deskripsi: Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia di Desa Sriwidadi pada Sabtu, 19 Juli 2025, melibatkan Mahasiswa KKN UPR Kelompok 73 dan Pemerintah Desa. Mahasiswa turut mendampingi kader posyandu dan tim kesehatan, memberikan edukasi gizi dan layanan dasar bagi masyarakat secara langsung.

Sriwidadi, 19 Juli 2025; Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Balai Desa Sriwidadi pada Sabtu siang ini (19/07/2025), saat kegiatan rutin Posyandu Balita dan Lansia dilaksanakan. Kegiatan ini semakin istimewa karena melibatkan partisipasi aktif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Palangka Raya (UPR) dari Kelompok 170, yang turut mendampingi para kader posyandu dan tim kesehatan dari Puskesmas Mantangai dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa.

Puluhan ibu membawa balita mereka, sementara para lansia tampak antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan, imunisasi, serta penyuluhan gizi dan pola hidup sehat. Kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Desa Sriwidadi, mahasiswa KKN, kader posyandu, dan tenaga kesehatan ini menjadi bukti, semangat gotong royong dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat desa.

“Kami sangat mengapresiasi peran serta para mahasiswa KKN UPR yang hari ini hadir langsung mendampingi kegiatan Posyandu. Ini bukan hanya membantu tugas para kader, tapi juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini hingga usia lanjut,” ujar Pj. Kepala Desa Sriwidadi, Septy Hajariyah, S.Kep, yang juga berlatar belakang tenaga kesehatan.

Lebih dari sekadar kegiatan rutinitas, Posyandu hari ini menjadi wahana pembelajaran sosial dan edukatif. Mahasiswa KKN tidak hanya menjadi pengamat, tetapi benar-benar menyatu dalam pelayanan; membantu proses pencatatan data, membagikan makanan tambahan, serta terlibat dalam sesi diskusi dengan ibu-ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, imunisasi lengkap, dan perawatan lansia di rumah.

Jerry Aprinagus, Ketua Kelompok 170 Mahasiswa KKN UPR, menyampaikan, “Kami merasa bangga bisa terlibat langsung dalam kegiatan seperti ini. Selain mendampingi kader, kami juga belajar banyak dari masyarakat dan tenaga kesehatan di lapangan. Ini pengalaman berharga yang membuka wawasan kami tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan komunitas.”

Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga menyiapkan media edukatif seperti poster tentang stunting, pengukuran tinggi dan berat badan ideal, serta leaflet tentang pola makan sehat untuk lansia. Kegiatan ini sejalan dengan program nasional dalam upaya pencegahan stunting dan penguatan layanan kesehatan dasar berbasis masyarakat.

Pemerintah Desa Sriwidadi sendiri berkomitmen kuat untuk terus mendukung kegiatan Posyandu sebagai bagian dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat desa. Kolaborasi dengan pihak kampus seperti Universitas Palangka Raya dianggap sebagai langkah positif dalam transfer pengetahuan dan energi baru untuk pembangunan desa yang lebih sehat dan mandiri.

“Kegiatan seperti ini perlu kita dorong terus. Kami berharap mahasiswa membawa semangat inovasi, kader posyandu tetap semangat, dan masyarakat semakin sadar pentingnya hidup sehat,” tambah Septy Hajariyah.

Posyandu Balita dan Lansia bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi ruang komunikasi sosial antara generasi, antar-lembaga, dan antar-komunitas. Sinergi antara kader, pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat membuktikan bahwa pembangunan kesehatan desa bukan sekadar program — tapi adalah gerakan bersama yang berkelanjutan.

Minggu, 25 Mei 2025

Menguatkan Ekosistem Ekonomi Lokal Melalui Koperasi Desa Merah Putih

 

Menguatkan Ekosistem Ekonomi Lokal Melalui Koperasi Desa Merah Putih

 

Meta Deskripsi: "Membangun ekosistem ekonomi lokal melalui Koperasi Desa Merah Putih, sebuah inisiatif pemerintah pusat yang mendorong kemandirian desa melalui koperasi modern, inklusif, dan berkelanjutan."

Di tengah upaya besar pemerintah pusat untuk membangun Indonesia dari Desa, muncul sebuah inisiatif strategis yang menjadi ujung tombak penguatan ekonomi desa: Koperasi Desa Merah Putih atau yang dikenal sebagai Kopdes Merah Putih. Inisiatif ini bukan sekadar membentuk koperasi konvensional, melainkan membangun kelembagaan ekonomi yang menjadi pusat perputaran produksi, distribusi, dan konsumsi warga desa secara mandiri dan berkeadilan.

Merah Putih banyak mengandung pengertian dan filosofi yang membawa semangat nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong. Pemerintah pusat menggaungkan pendirian Kopdes Merah Putih sebagai bagian dari strategi besar menciptakan desa yang berdaya saing tinggi, kuat secara ekonomi, serta mampu menjadi pusat pertumbuhan baru di tingkat lokal.

Kopdes Merah Putih dirancang sebagai ekosistem ekonomi desa yang terintegrasi. Tidak hanya menyediakan layanan simpan pinjam, koperasi ini menjadi wadah bagi masyarakat desa dalam mengakses modal usaha, sarana produksi pertanian dan peternakan, hingga membuka akses pasar bagi produk unggulan desa.

Model koperasi yang sedang digagas saat ini juga menjadi pusat pelatihan, inkubasi usaha mikro, serta fasilitator distribusi hasil pertanian dan kerajinan lokal. Petani, peternak, pelaku UMKM, hingga pemuda desa diberikan ruang untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi secara aktif dalam roda ekonomi desa.

Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan berdampak positif terhadap pemerintah desa dan masyarakat antara lain:

1.     Meningkatkan Akses Permodalan; Kehadiran Kopdes Merah Putih membantu masyarakat desa , khususnya pelaku UMKM dan petani, mendapatkan akses permodalan yang mudah dan terjangkau tanpa harus bergantung pada rentenir atau lembaga keuangan formal yang sulit dijangkau.

2.     Mendorong Kemandirian Ekonomi Desa; Kopdes Merah Putih memperkuat pondasi ekonomi desa dengan memutar uang di tinmgkat lokal, sehingga terjadi perputaran ekonomi yang sehat dan meningkatkan pendapatan masyarakar.

3.     Menciptakan Lapangan Kerja Baru; Kopdes Merah Putih menjadi wadah pengembangan usaha bersama yang menciptakan peluang kerja, baik secara langsung melalui Kopdes maupun melalui uasaha-usaha anggota yang berkembang.

4.     Peningkatan Literasi Kauangan Masyarakat; Program pendampingan dan pelatihan dari Kopdes Merah Putih mendorong peningkatan pengatahuan masyarakat tentang pengelolaan keuangan, manajemen usaha, dan pentingnya menabung.

5.     Menumbuhkan Semangat Gotong-Royong dan Solidaritas; Koperasi mengedepankan prinsip kebersamaan dan demokrasi ekonomi. Hal ini memperkuat kohesi sosial dan semangat kolektif dalam membangun desa.

6.     Digitalisasi Layanan Keuangan Desa; Dengan dukungan teknologi, Kopdes Merah Putih mendorong digitalisasi transaksi dan pencatatan, yang memudahkan masyarakat mengakses layanan koperasi secara lebih modern dan efisiensi.

7.     Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal; Melalui koperasi, produk-produk desa dapat dipasarkan lebih luas, dikemas lebih baik, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, baik di pasar lokal maupun nasional.

8.     Penguatan Kelembagaan Ekonomi Desa; Kopdes Merah Putih menjadi mitra strategis bagi Bumdes, PKK, Karang Taruna, dan lembaga desa lainnya dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif.

9.     Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Lokal; Kopdes Merah Putih dapat bergerak di bidang pertanian, perikanan dan energy terbarukan, sehingga berkontribusi pada ketahanan sumber daya di tingkat desa.

10.  Mempercepat Pembangunan Desa Berkelanjutan ( SDGs Desa ); Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan sejalan dengan upaya mewujudkan desa tanpa kemiskinan, desa ekonomi tumbuh merata dan desa peduli lingkungan.

Koperasi Desa Merah Putih juga mendorong kolaborasi lintas lembaga desa. Hubungan erat dibangun dengan BUMDes, Karang Taruna, kelompok wanita tani (KWT), serta pihak swasta dan pemerintah daerah. Sinergi ini memungkinkan koperasi mengelola berbagai lini usaha, mulai dari pertanian terpadu, produksi olahan pangan, hingga ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.

Sebagai koperasi modern, Kopdes Merah Putih akan mengadopsi teknologi digital dalam pengelolaan keuangan, manajemen anggota, dan pemasaran. Produk-produk desa kini dapat diakses melalui marketplace nasional, dan koperasi menjajaki kerja sama dengan penyedia logistik serta platform pembayaran digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Pemerintah pusat menempatkan Kopdes Merah Putih sebagai salah satu program prioritas dalam mendukung ekonomi kerakyatan selaras dengan Program Asta Cita ke tiga “Meningkatkan lapanga kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan Melanjutkan pengembangan infrastruktur “, yaitu mengembangkan industry kreatif serta mengembangkan agro- maritime industry di sentra produksi melalui peran aktif koperasi. Lewat koperasi ini, diharapkan desa-desa di seluruh Indonesia tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam menentukan arah dan model pembangunan ekonomi mereka sendiri.

Kopdes Merah Putih hadir membawa semangat Merah Putih , semangat persatuan dan kedaulatan, ke dalam aktivitas ekonomi desa. Dengan tata kelola transparan, keterlibatan aktif warga, serta dukungan penuh dari pemerintah, koperasi ini diyakini mampu menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya desa mandiri, maju, dan sejahtera.

Koperasi Desa Merah Putih merupakan bentuk nyata dari transformasi ekonomi desa yang berpihak pada rakyat kecil. Ia tidak hanya menghubungkan produksi dan pasar, tetapi juga membangun nilai kolektif, solidaritas, dan kedaulatan ekonomi dari tingkat paling dasar. Inilah ekosistem ekonomi lokal yang sesungguhnya, dibangun bersama, dimiliki bersama, dan untuk kesejahteraan bersama.

Sabtu, 17 Mei 2025

Dinamika Pembangunan Desa

 Dinamika Pembangunan Desa

Poto Peningkatan Jalan Desa dengan Material Laterit

Meta deskripsi: Artikel ini membahas proses dan perubahan yang terjadi dalam pembangunan desa, dengan menyoroti dinamika yang berlangsung di Desa Sriwidadi sebagai contoh nyata, mencakup aspek sosial, ekonomi, partisipasi masyarakat, dan peran pemerintah desa.

Pendahuluan

Pembangunan desa merupakan bagian penting dari upaya menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Dalam beberapa dekade tyerakhir, pembangunan desa mengalami perubahan yang signifikan, terutama setelah lahirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan - perubahan ini menunjukan adanya dinamika pembangunan desa, yaitu proses perubahan dan perkembangan yang terus berlangsung dalam pelaksanaan pembangunan desa, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.

Salah satu desa yang mencerminkan dinamika pembangunan desa yang menarik adalah Desa Sriwidadi, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Desa ini menjadi contoh bagaimana pembangunan desa dapat berkembang seiring partisipasi masyarakat dan kepemimpinan yang aktif.

Pengertian Dinamika Pembangunan Desa

Secara umum, dinamika pembangunan desa merujuk pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan di desa, baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya, politik maupun lingkungan. Dinamika ini menunjukan bahwa pembangunan desa tidak bersifat statis, melainkan bergerak dan berkembang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, serta pertisipasi masyarakat desa.

Unsur-Unsur Dinamika Pembangunan Desa

1. Perubahan Sosial

Pembangunan desa membawa dampak pada perubahan perilaku masyarakat, pola pikir, nilai dan norma sosial. Masyarakat Desa Sriwidadi, misalnya , kini semakin terbuka teradap pendidikan, literasi digital, dan berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah desa dan mitra eksternal.

2. Perkembangan Ekonomi Lokal

Di Desa Sriwidadi, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Pemerintah desa juga mendukung optimalisasi potensi lokal melalui program ketahanan pangan hewani.

3. Peran Pemerintah Desa

Pemerintah Desa Sriwidadi aktif menyusun program-program pembangunan berdasarkan hasil musyawarah desa. Dukungan penuh terhadap transparansi dan akuntabilitas membuat pembangunan desa berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

4. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat Sriwidadi dalam pembangunan cukup tinggi. Kegiatan gotong - royong, forum warga dan pelibatan pemuda karang taruna menjadi motor penggerak kemajuan desa.

5. Pengaruh Eksternal

Berbagai bantuan dari pemerintah pusat maupun lembaga non-pemerintah turut mempercepat kemajuan Desa Sriwidadi, seperti bantuan perpustakaan dari Perpustakaan Nasional dan pelatihan digitalisasi desa dari instansi terkait.

Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Pembangunan Desa

  • Kebijakan Pemerintah: Dukungan dari kebijakan nasional seperti Dana Desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sriwidadi.
  • Ketersediaan Sumber Daya: Desa Sriwidadi memiliki sumber daya lahan pertanian yang luas dan potensi SDM yang terus dikembangkan.
  • Kapasitas Pemerintah Desa: Perangkat Desa Sriwidadi mengikuti pelatihan rutin agar mampu menjalankan tugas secara profesional.
  • Kondisi Sosial Budaya: Nilai gotong royong dan musyawarah masih dijaga dan menjadi kekuatan sosial desa.
  • Teknologi dan Informasi: Website Desa Sriwidadi dimanfaatkan sebagai media publikasi kegiatan dan alat kontrol kinerja perangkat desa.

Dampak Dinamika Pembangunan Desa

Positif:

  • Meningkatnya kesejahteraan dan semangat kebersamaan warga Desa Sriwidadi
  • Meningkatnya akses terhadap infrastruktur dasar, seperti jalan dan fasilitas pendidikan
  • Terbukanya peluang kerja lokal melalui perusahaan perkebunan kelapa sawit

Negatif (Jika tidak dikelola baik):

  • Potensi konflik akibat ketimpangan akses atau kesenjangan antar warga
  • Risiko penyalahgunaan dana desa jika tidak diawasi dengan baik

Kesimpulan

Dinamika pembangunan desa, sebagaimana terlihat di Desa Sriwidadi, adalah gambaran nyata bahwa desa memiliki potensi besar untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Perubahan yang terjadi tidak hanya mengarah pada peningkatan fisik, tetapi juga pada pertumbuhan kesadaran sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat dan pihak eksternal menjadi kunci suksesnya pembangunan desa yang partisipatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Sabtu, 05 April 2025

Puncak Arus Balik Lebaran: Tantangan Cuaca Ekstrem dan Upaya Penanganan oleh Aparat

 

Puncak Arus Balik Lebaran: Tantangan Cuaca Ekstrem dan Upaya Penanganan oleh Aparat

Hari ini menandai puncak arus balik Lebaran 2025, di mana jutaan pemudik bersiap kembali ke kota-kota besar, terutama Jakarta, setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Fenomena tahunan ini menjadi momen krusial bagi pergerakan transportasi nasional, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Besok, sebagian besar pekerja, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Perangkat Desa, akan memulai aktivitas kerja kembali, sehingga arus balik hari ini diprediksi mencapai volume tertinggi. Namun, tahun ini, arus balik diwarnai tantangan cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah, yang memperumit perjalanan dan bahkan menelan korban jiwa.

Gelombang Pemudik dan Moda Transportasi

Arus balik Lebaran tahun ini diperkirakan melibatkan lebih dari 30 juta orang, dengan rute utama seperti Pantura (Jalur Pantai Utara Jawa), Tol Trans-Jawa, dan jalur lintas Sumatera menjadi favorit pemudik darat. Sementara itu, pelabuhan seperti Merak (Banten), Bakauheni (Lampung), dan Gilimanuk (Bali) mengalami peningkatan signifikan dalam arus penyeberangan. Untuk jalur udara, bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), dan Kualanamu (Medan) mencatat lonjakan penumpang hingga 40% dibanding hari biasa.

Kepadatan terpusat di beberapa titik kritis, seperti:

  • Tol Cipali (Cikopo-Palimanan): Sering menjadi bottleneck akibat volume kendaraan yang melebihi kapasitas.
  • Pelabuhan Merak-Bakauheni: Antrean kendaraan bisa mencapai belasan kilometer, terutama pada H+4 hingga H+7 Lebaran.
  • Jalur Lintas Selatan Jawa: Alternatif yang mulai dipadati pemudik untuk menghindari kemacetan Pantura.

Dampak Cuaca Ekstrem pada Arus Balik

Tahun ini, arus balik Lebaran dihadapkan pada cuaca ekstrem yang dipicu oleh fenomena La Niña. Beberapa wilayah melaporkan:

  • Banjir bandang di wilayah Jawa Tengah dan Sumatera Selatan, mengakibatkan jalan terputus dan ratusan kendaraan terjebak.
  • Tanah longsor di jalur pegunungan seperti Puncak (Bogor) dan Wonosobo, yang memutus akses transportasi.
  • Gelombang tinggi di Selat Sunda dan Laut Jawa, memaksa penundaan keberangkatan kapal penyeberangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat hingga seminggu ke depan, khususnya di Jawa, Bali, dan Sumatera. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan dan kemacetan panjang.

Strategi Kontra Flow dan Pengaturan Lalu Lintas     

Untuk mengurai kemacetan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menerapkan sistem kontra flow (arus balik) di sejumlah ruas tol, termasuk:

  • Tol Cikampek: Dua jalur dialihkan menjadi arah Jakarta pada jam tertentu.
  • Tol Trans-Jawa: Penerapan one way sementara di ruas tertentu untuk memperlancar arus kendaraan.

Selain itu, pihak berwenang melakukan:

  • Rekayasa jalur dengan membuka jalan tikus (alternatif) di daerah rawan macet.
  • Pembatasan kendaraan barang pada jam sibuk.
  • Posko pengaduan dan bantuan di sepanjang jalur mudik untuk membantu pemudik yang terkendala.

Kesiapan Infrastruktur dan Kesehatan

Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan sarana transportasi, termasuk:

  • Penambahan kapal penyeberangan untuk mengatasi antrean di pelabuhan.
  • Penyiapan bus darurat bagi pemudik yang terjebak macet atau bencana alam.
  • Pemeriksaan ketat kendaraan untuk meminimalisir kecelakaan akibat kendaraan tidak layak.

Di sisi kesehatan, posko-posko kesehatan disiagakan untuk mengantisipasi kelelahan perjalanan (travel fatigue) serta potensi penyebaran penyakit pascakerumunan.

Refleksi dan Harapan ke Depan

Puncak arus balik Lebaran tahun ini menjadi ujian nyata bagi ketahanan transportasi nasional. Meskipun upaya seperti kontra flow dan rekayasa lalu lintas membantu, tantangan cuaca ekstrem menunjukkan perlunya:

  • Perbaikan infrastruktur jalan yang tahan banjir dan longsor.
  • Sistem early warning yang lebih responsif untuk pemudik.
  • Edukasi masyarakat agar lebih mempertimbangkan waktu perjalanan dan alternatif rute.

Dengan koordinasi antarinstansi dan kesadaran pemudik, diharapkan arus balik dapat berlangsung lancar meski di tengah cuaca yang tidak bersahabat. Selamat kembali beraktivitas bagi para pemudik, dan tetap waspada dalam perjalanan!

LINK ARTIKEL TERBARU