Visitor

Sabtu, 05 Oktober 2024

Peran Literasi Digital Dalam Pendidikan Modern; Pengertian dan Dampaknya

 Peran Literasi Digital dalam Pendidikan Modern: Pengertian dan Dampaknya

1. Pengertian Literasi Digital

Literasi digital mengacu pada kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif. Ini mencakup keterampilan dalam mencari, mengevaluasi, menciptakan, dan berkomunikasi informasi melalui media digital. Dalam konteks pendidikan, literasi digital bukan hanya tentang penggunaan perangkat teknologi, tetapi juga bagaimana peserta didik memahami informasi digital dan memanfaatkannya untuk proses pembelajaran.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, literasi digital relevan dalam memperluas akses pendidikan dan peningkatan kualitas pembelajaran melalui teknologi.

2. Maksud dan Tujuan Literasi Digital dalam Pendidikan

Maksud dari literasi digital dalam pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi era digital, di mana kemampuan untuk mengakses dan mengolah informasi menjadi sangat penting. Tujuan utama dari literasi digital dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Literasi digital membantu peserta didik untuk menyaring informasi yang ada di internet, sehingga mereka dapat memilah informasi yang benar dan valid.

Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Dengan memanfaatkan alat digital, peserta didik dapat mengembangkan ide-ide baru melalui media digital, seperti video, presentasi interaktif, atau platform kolaboratif online.

Mengembangkan keterampilan kolaborasi: Teknologi memungkinkan peserta didik bekerja sama dalam proyek atau tugas kelompok secara virtual, bahkan di lintas geografis.

Menyiapkan generasi digital: Dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, kemampuan digital menjadi keterampilan dasar yang diperlukan. Pendidikan modern bertujuan membekali peserta didik dengan keterampilan ini.

3. Fungsi Literasi Digital dalam Pendidikan

Dalam pendidikan modern, literasi digital memiliki beberapa fungsi penting:

Akses terhadap sumber belajar: Teknologi digital memungkinkan peserta didik mengakses berbagai sumber informasi yang lebih luas, seperti jurnal, e-book, video edukatif, dan platform belajar online.

Pembelajaran yang lebih interaktif: Penggunaan perangkat seperti smartboard, platform e-learning, dan aplikasi pendidikan membuat proses pembelajaran lebih dinamis dan menarik bagi peserta didik.

Penilaian berbasis teknologi: Literasi digital memungkinkan guru untuk memberikan tugas, ujian, dan penilaian melalui platform digital, memudahkan analisis dan umpan balik yang cepat.

Pengembangan soft skill: Keterampilan seperti manajemen waktu, berpikir kritis, dan kolaborasi dapat dikembangkan melalui penggunaan teknologi yang terarah.

4. Kendala dalam Literasi Digital di Pendidikan

Meskipun banyak manfaat dari literasi digital, terdapat beberapa kendala dalam implementasinya, antara lain:

Keterbatasan akses teknologi: Di banyak daerah, terutama di wilayah pedesaan, akses terhadap perangkat digital dan internet masih sangat terbatas, sehingga literasi digital tidak merata.

Kesenjangan digital: Adanya perbedaan kemampuan dalam menggunakan teknologi di antara peserta didik atau bahkan pendidik. Ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam hasil belajar.

Kurangnya pelatihan guru: Guru sering kali kurang mendapatkan pelatihan yang cukup dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Ini menghambat penerapan literasi digital secara optimal.

Cyberbullying dan keamanan digital: Penggunaan teknologi digital juga dapat menghadirkan risiko seperti cyberbullying, penyalahgunaan data, dan masalah privasi jika tidak ada edukasi yang tepat tentang etika digital.

5. Dampak dan Manfaat Literasi Digital dalam Pendidikan

Implementasi literasi digital memiliki dampak signifikan pada pendidikan, baik secara positif maupun negatif.

Dampak Positif:

Meningkatkan efisiensi pembelajaran: Teknologi memungkinkan peserta didik untuk belajar di mana saja dan kapan saja, menjadikan proses pembelajaran lebih fleksibel.

Pembelajaran yang lebih inklusif: Teknologi dapat membantu siswa dengan kebutuhan khusus untuk mengakses bahan belajar dengan alat bantu digital, seperti teks ke suara atau pengaturan tampilan layar.

Mengembangkan keterampilan abad 21: Literasi digital membantu peserta didik menguasai keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja yang semakin digital, seperti coding, analisis data, dan desain grafis.

Dampak Negatif:

Kecanduan teknologi: Penggunaan perangkat digital secara berlebihan dapat mengganggu fokus belajar peserta didik dan menyebabkan masalah seperti kecanduan teknologi.

Dehumanisasi proses pembelajaran: Interaksi yang terlalu banyak melalui teknologi dapat mengurangi interaksi sosial dan pembelajaran berbasis empati.

Dasar Hukum yang Menguatkan Literasi Digital dalam Pendidikan

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Menyebutkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE): Mendorong transformasi digital dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan.

3. Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Sistem Pembelajaran Daring: Mengatur tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi, yang mendukung pengembangan literasi digital di lingkungan pendidikan.

Kesimpulan

Peran literasi digital dalam pendidikan modern sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital. Literasi digital tidak hanya membantu peserta didik mengakses dan memproses informasi, tetapi juga meningkatkan kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi. Meskipun terdapat berbagai kendala dalam penerapannya, seperti kesenjangan digital dan keterbatasan akses teknologi, manfaat dari literasi digital jauh lebih besar dalam mendukung perkembangan pendidikan modern.



0 comments:

Posting Komentar

LINK ARTIKEL TERBARU