Visitor

Selasa, 26 Agustus 2025

Kebijakan Dua Arah dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa Dabulon

 

Kebijakan Dua Arah dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa Dabulon

Meta Deskripsi: Artikel ini mengulas konsep kebijakan dua arah dalam tata kelola pemerintahan Desa Dabulon di bawah kepemimpinan Kepala Desa Anuar Sadat. Pendekatan ini menekankan keterbukaan komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat, memperkuat partisipasi warga, serta mendorong terciptanya tata kelola desa yang akuntabel, transparan, dan responsif.

Kebijakan Dua Arah

Pemerintahan desa pada dasarnya merupakan garda terdepan dalam pembangunan nasional. Desa menjadi ruang paling dekat dengan masyarakat sekaligus arena nyata praktik demokrasi dan pelayanan publik. Dalam konteks ini, transparansi dan partisipasi menjadi kunci penting agar kebijakan yang diambil pemerintah desa benar-benar sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Di Desa Dabulon, Kepala Desa Anuar Sadat menegaskan bahwa pendekatan yang paling relevan adalah menerapkan kebijakan dua arah. Bukan hanya pemerintah desa yang menetapkan aturan dan program secara sepihak, tetapi juga membuka ruang dialog, musyawarah, serta pengawasan dari masyarakat.

Menurut Anuar Sadat, “Pemerintahan desa bukan hanya tentang mengatur, tetapi juga mendengar. Desa Dabulon ingin memastikan bahwa setiap kebijakan lahir dari komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, agar hasilnya bisa dirasakan bersama.”

Prinsip Dasar Kebijakan Dua Arah

Kebijakan dua arah yang diterapkan Desa Dabulon berlandaskan pada beberapa prinsip utama:

  1. Transparansi Informasi

Setiap kebijakan, terutama yang menyangkut penggunaan Dana Desa, pembangunan infrastruktur, hingga program pemberdayaan masyarakat, dipublikasikan secara terbuka melalui papan informasi, musyawarah desa, hingga media digital.

  1. Partisipasi Aktif Masyarakat

Masyarakat dilibatkan secara langsung dalam proses perencanaan dan evaluasi. Forum musyawarah desa menjadi wadah utama dalam menyalurkan aspirasi.

  1. Akuntabilitas dan Pengawasan

Kebijakan desa tidak berhenti pada perencanaan dan pelaksanaan, tetapi juga diawasi secara kolektif oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan warga.

  1. Dialog yang Berkelanjutan

Tidak hanya dalam forum formal, tetapi komunikasi informal melalui pertemuan warga, posyandu, maupun kegiatan sosial juga dimanfaatkan untuk menyerap masukan.

Dampak Positif Kebijakan Dua Arah di Desa Dabulon

Implementasi kebijakan dua arah membawa perubahan nyata dalam tata kelola pemerintahan Desa Dabulon, di antaranya:

  • Meningkatkan Kepercayaan Publik

Masyarakat lebih percaya terhadap pemerintahan desa karena kebijakan disusun berdasarkan musyawarah dan keterbukaan informasi.

  • Mencegah Konflik Sosial

Dengan adanya ruang dialog, potensi kesalahpahaman atau ketidakpuasan masyarakat dapat diminimalisir sejak awal.

  • Mendorong Efisiensi Program Desa

Program pembangunan lebih tepat sasaran karena dirancang sesuai kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar asumsi pemerintah.

  • Memperkuat Solidaritas Desa

Proses dialog dan partisipasi mempererat hubungan sosial antarwarga dan antara warga dengan pemerintah desa.

Kepala Desa Dabulon menambahkan, “Dengan kebijakan dua arah, kami ingin menjadikan Desa Dabulon bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang aktif menentukan arah masa depannya.”

Tantangan dan Langkah Strategis

Meski membawa banyak manfaat, kebijakan dua arah juga menghadapi sejumlah tantangan:

  • Kurangnya Partisipasi Sebagian Warga: Tidak semua masyarakat aktif hadir dalam forum musyawarah desa.
  • Keterbatasan Literasi Digital: Informasi yang disebarkan melalui teknologi kadang tidak mudah diakses warga di pelosok.
  • Kebutuhan Kapasitas Aparatur Desa: Pemerintah desa dituntut lebih sigap, profesional, dan mampu mengelola komunikasi publik.

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Desa Dabulon menyiapkan langkah strategis seperti:

  • Meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya partisipasi dalam pembangunan desa.
  • Mengembangkan sistem informasi desa berbasis digital yang mudah diakses.
  • Mendorong pelatihan aparatur desa agar semakin profesional dalam mengelola pemerintahan yang terbuka.

Penutup

Kebijakan dua arah dalam tata kelola pemerintahan Desa Dabulon menunjukkan bahwa desa mampu menjadi ruang demokrasi yang sehat jika dikelola dengan keterbukaan, partisipasi, dan akuntabilitas.

Di bawah kepemimpinan Anuar Sadat, Desa Dabulon berkomitmen menjadikan masyarakat bukan hanya penerima kebijakan, tetapi juga penentu arah pembangunan. Hal ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Desa, yang menempatkan masyarakat sebagai pusat dari pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, kebijakan dua arah bukan sekadar strategi, melainkan budaya baru pemerintahan desa, budaya yang menempatkan kepercayaan, keterbukaan, dan kebersamaan sebagai fondasi utama menuju Desa Dabulon yang lebih maju, transparan, dan demokratis.

Musyawarah Desa Sebagai Wadah Demokrasi di Desa Dabulon

Musyawarah Desa Sebagai Wadah Demokrasi di Desa Dabulon

Meta Deskripsi: Musyawarah desa di Desa Dabulon menjadi wadah utama demokrasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Kepala Desa Dabulon, Anuar Sadat, menegaskan pentingnya musdes sebagai ruang aspirasi dan dasar pembangunan yang transparan dan berkelanjutan.

Dabulon, 21 Agustus 2025: Pemerintahan Desa Dabulon menegaskan kembali komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi melalui pelaksanaan musyawarah desa (musdes) yang menjadi wadah utama partisipasi masyarakat. Musyawarah ini dihadiri oleh perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, serta perwakilan kelompok tani dankelompok marjinal, sebagai wujud keterbukaan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Kepala Desa Dabulon, Anuar Sadat, menekankan bahwa musyawarah desa bukan hanya forum formalitas, tetapi merupakan ruang demokratis yang mengedepankan keterlibatan semua unsur masyarakat.

“Musyawarah desa adalah jantung demokrasi di tingkat lokal. Di sinilah suara masyarakat benar-benar didengar dan dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan maupun program pembangunan,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan musyawarah, setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan aspirasi, usulan, maupun kritik yang membangun. Prinsip keterbukaan ini, menurut Anuar Sadat, menjadi bukti nyata bahwa demokrasi tidak hanya berlangsung di tingkat nasional, melainkan tumbuh subur di akar rumput desa.

“Demokrasi harus kita maknai sebagai kebersamaan dalam membangun desa. Bukan siapa yang paling kuat, tetapi bagaimana kita bersama-sama menemukan solusi terbaik untuk kepentingan masyarakat,” tambahnya.

Musyawarah desa di Dabulon juga menjadi sarana menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), termasuk menetapkan prioritas pembangunan, program pemberdayaan, serta pengelolaan dana desa. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, diharapkan keputusan yang dihasilkan lebih transparan, akuntabel, dan sesuai kebutuhan riil warga.

“Kami ingin masyarakat merasa memiliki setiap program yang dijalankan. Dengan begitu, keberhasilan pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, tetapi menjadi kebanggaan seluruh warga Dabulon,” ujar Anuar Sadat.

Pemerintah Desa Dabulon percaya bahwa keberlanjutan pembangunan tidak akan tercapai tanpa pondasi demokrasi yang kuat. Musyawarah desa menjadi titik temu yang mempertemukan aspirasi masyarakat dengan kebijakan desa, sehingga program-program pembangunan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Selasa, 19 Agustus 2025

Club Isen Mulang Raih Gelar Juara I di Turnamen Bola Volly HUT RI Ke-80 Tingkat Kecamatan Mantangai

 

Club Isen Mulang Raih Gelar Juara I di Turnamen Bola Volly HUT RI Ke-80 Tingkat Kecamatan Mantangai

Meta Deskripsi: Club Isen Mulang Raih Gelar Juara I di Turnamen HUT RI Ke-80 Tahun 2025 Tingkat Kecamatan Mantangai. Klub lintas desa ini sukses mengalahkan Putra Phinic Desa Kalumpang di final dengan skor 3-1 dan menjadikan kemenangan ini sebagai modal menuju TBN Cup 3 di Kapuas.

Mantangai, Selasa 19 Agustus 2025: Turnamen Bola Volly Tingkat Kecamatan Mantangai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 Tahun 2025 berlangsung meriah dan penuh semangat sportivitas. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Panitia HUT RI Kecamatan Mantangai dan diikuti oleh tujuh klub bola volly dari berbagai desa di wilayah Mantangai.

Salah satu sorotan utama datang dari Club Isen Mulang, sebuah tim yang dihuni oleh para pecinta bola volly dari lintas desa, antara lain Desa Sriwidadi, Sidomulyo, Rantau Jaya, Manyahi, Lamunti Baru, Lamunti Permai, Tarantang, Mantangai Hilir, hingga Dadahup. Di bawah manajerial Bapak Sigit dan kepemimpinan kapten tim Dicky, Club Isen Mulang berhasil menunjukkan performa gemilang sepanjang turnamen.

Pada babak penyisihan, Isen Mulang sukses keluar sebagai juara grup dan memastikan langkahnya ke semifinal melawan Club Mantangai Hulu. Dengan permainan solid, mereka lolos ke partai puncak untuk menghadapi Club Putra Phinic Desa Kalumpang, yang sebelumnya menyingkirkan Club Garuda Muda Mantangai Hilir di semifinal.

Final berjalan menegangkan. Isen Mulang sempat tertinggal setelah kalah di set pertama, namun berkat kekompakan dan mental juara, mereka bangkit dan menguasai tiga set berikutnya. Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Isen Mulang, sekaligus mengantarkan mereka meraih gelar juara pertama.

Dalam keterangannya, Manager Club Isen Mulang, Bapak Sigit, menyampaikan bahwa kemenangan ini menjadi ajang pemanasan untuk kompetisi yang lebih besar.

“Turnamen ini merupakan bagian dari persiapan kami menuju Open Turnamen TBN Cup 3 di Kapuas dalam waktu dekat. Pada TBN Cup 2 sebelumnya, kami bahkan mampu menjadi finalis dan berhadapan dengan Club Patriot. Semoga di edisi kali ini kami bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapten Tim Dicky menegaskan bahwa gelar juara kali ini menjadi modal penting dalam membangun mental bertanding.

“Kemenangan ini menambah motivasi dan memperkuat mental juara kami untuk menghadapi TBN Cup 3. Semoga ke depan Isen Mulang bisa menorehkan prestasi di level kabupaten bahkan lebih tinggi,” katanya.

Keberhasilan Isen Mulang tak lepas dari dukungan penuh para suporter setia, terutama komunitas ibu-ibu yang selalu hadir memberi semangat di setiap laga. Dukungan tersebut menjadi energi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal.

Dengan capaian ini, harapan besar pun disematkan kepada Club Isen Mulang agar mampu terus berkembang dan mengukir prestasi di berbagai ajang, tidak hanya di tingkat kecamatan, tetapi juga di turnamen bergengsi tingkat Kabupaten Kapuas dan seterusnya.

Sabtu, 16 Agustus 2025

Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025 di Desa Sriwidadi

 

Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025 di Desa Sriwidadi

Meta Deskripsi: Malam Renungan dan Bersih Desa Sambut HUT RI Ke-80 Tahun 2025, Desa Sriwidadi gelar malam renungan, tradisi bersih desa, dan pelepasan mahasiswa KKN UPR pada Sabtu 16 Agustus 2025 di Lapangan Futsal, dihadiri pemerintah desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan masyarakat dengan penuh makna kebersamaan dan nasionalisme.

Sriwidadi, 16 Agustus 2025 – Suasana khidmat menyelimuti Lapangan Futsal Desa Sriwidadi pada Sabtu malam (16/8), saat Pemerintah Desa bersama masyarakat melaksanakan Malam Renungan 17 Agustus, Bersih Desa, sekaligus acara pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa terpilih Willy Sanjaya, perangkat desa beserta lembaga desa, tokoh masyarakat, Dosen Pendamping Lapangan (DPL), mahasiswa KKN UPR, pemuda, dan masyarakat desa. Acara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan rasa nasionalisme sekaligus memperkuat kebersamaan dalam menyambut HUT RI ke-80 Tahun 2025.

Makna Malam Renungan 17 Agustus

Malam renungan dilakukan dengan suasana hening dan penuh kekhidmatan. Seluruh peserta larut dalam doa bersama untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini mengajarkan nilai refleksi, syukur, serta menumbuhkan semangat untuk terus mengisi kemerdekaan dengan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati dalam sambutannya menyampaikan, “Malam renungan ini bukan hanya seremonial, melainkan sarana kita untuk mengenang pengorbanan para pahlawan. Kita yang hidup di era kemerdekaan harus melanjutkan perjuangan itu dengan membangun desa, menjaga persatuan, dan menumbuhkan semangat gotong royong.”

Makna Bersih Desa

Selain malam renungan, kegiatan Bersih Desa juga menjadi bagian penting dalam rangkaian acara. Tradisi ini dipandang sebagai simbol penyucian desa, menjaga keharmonisan antarwarga, sekaligus mempererat ikatan sosial. Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, Bersih Desa menegaskan pentingnya kebersamaan dan kepedulian lingkungan.

Tokoh masyarakat Desa Sriwidadi yang diwakili oleh Nursholeh menambahkan, “Bersih Desa adalah wujud nyata persatuan kita. Membersihkan lingkungan bukan sekadar menjaga kebersihan fisik, tapi juga memperkuat kebersihan hati dan pikiran dalam bermasyarakat.”

Pelepasan Mahasiswa KKN UPR

Acara juga dirangkaikan dengan pelepasan mahasiswa KKN UPR yang selama satu bulan terakhir telah mengabdi di Desa Sriwidadi. Para mahasiswa mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan masyarakat atas kontribusinya dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya pada anak-anak.

Dosen Pendamping Lapangan UPR Bapak Yudi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Desa Sriwidadi dan seluruh masyarakat. “KKN adalah bentuk nyata mahasiswa belajar bersama masyarakat. Kami bangga karena mahasiswa bisa ikut serta dalam kegiatan desa, terutama di momentum penting seperti HUT RI, serta menghimbau agar anak-anak dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu dapat kuliah di Universitas Palangkaraya ( UPR )” ungkapnya.

Mahasiswa KKN pun menyatakan rasa haru dan kebanggaannya, serta berharap pengalaman yang diperoleh di Desa Sriwidadi akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik maupun kehidupan sosial mereka ke depan.

Simbol Kebersamaan dan Nasionalisme

Kegiatan Malam Renungan 17 Agustus, Bersih Desa, dan Pelepasan Mahasiswa KKN UPR di Desa Sriwidadi menjadi gambaran nyata sinergi antara pemerintah, pemuda, akademisi, dan masyarakat. Semangat kebersamaan yang terbangun diharapkan mampu menjadi pondasi dalam melanjutkan pembangunan desa sekaligus menjaga nilai-nilai luhur perjuangan bangsa.

Kamis, 14 Agustus 2025

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Laksanakan Imunisasi Bias Campak di SDN I Sriwidadi

 

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Laksanakan Imunisasi Bias Campak di SDN I Sriwidadi

Meta Deskripsi: Tim Nakes Puskesmas Mantangai melaksanakan Imunisasi Bias Campak, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing di SDN I Sriwidadi pada Kamis 14 Agustus 2025, dengan dukungan Pemerintah Desa Sriwidadi, pihak sekolah, dan mahasiswa KKN UPR untuk deteksi dini penyakit pada anak.

Sriwidadi, Jum'at 15 Agustus 2025; Upaya menjaga kesehatan anak sejak dini kembali digaungkan di Desa Sriwidadi melalui kegiatan Imunisasi Bias Campak, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing yang dilaksanakan di SD Negeri I Sriwidadi pada Kamis (14/08/2025). Kegiatan ini menyasar khusus anak kelas 1 yang dinilai masih rentan terhadap penyakit menular, sebagai langkah preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan anak di wilayah pedesaan.

Tim Nakes dari Puskesmas Mantangai yang dipimpin oleh Ibu Septy Hajariyah, S.Kep, hadir bersama jajaran tenaga kesehatan untuk memberikan imunisasi bias campak serta melakukan pemeriksaan awal terkait deteksi dini penyakit kusta. Selain itu, seluruh siswa yang menjadi sasaran juga mendapatkan pembagian obat cacing sebagai upaya pencegahan penyakit parasit yang kerap menyerang anak-anak usia sekolah.

Tim Nakes Puskesmas Mantangai Septy Hajariyah, S.Kep menyatakan : "Kegiatan imunisasi bias campak ini sangat penting untuk memberikan perlindungan optimal bagi anak-anak, khususnya yang baru masuk sekolah dasar dan masih berada pada usia rentan. Selain imunisasi, kami juga melakukan penjaringan penyakit kusta dan pembagian obat cacing agar deteksi dini dan pencegahan penyakit bisa berjalan seiring. Harapan kami, anak-anak Desa Sriwidadi tumbuh sehat, aktif belajar, dan terbebas dari penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Terima kasih kepada Pemerintah Desa, pihak sekolah, dan mahasiswa yang telah bersinergi bersama kami dalam program kesehatan ini." Ujar Septy Hajariyah

Pemerintah Desa Sriwidadi yang diwakili oleh Sekretaris Desa Eka Normawati beserta perangkat desa dan didampingi Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR) turut hadir mendampingi kegiatan ini. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan terhadap program kesehatan berbasis sekolah sekaligus wujud sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan institusi pendidikan.

Kepala Sekolah SDN I Sriwidadi, Sambudi, S.Pd, bersama dewan guru menyambut hangat tim medis dan rombongan pemerintah desa. Ia menegaskan bahwa kesehatan siswa menjadi prioritas utama agar proses belajar dapat berlangsung optimal. “Dengan adanya program ini, anak-anak tidak hanya terhindar dari penyakit, tetapi juga lebih siap menerima pembelajaran dengan kondisi tubuh yang sehat,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Desa Sriwidadi memberikan tumbler air minum kepada setiap anak yang telah mengikuti imunisasi. Langkah ini tidak hanya memotivasi anak untuk berpartisipasi, tetapi juga mendorong kebiasaan hidup sehat, seperti membawa dan mengonsumsi air minum sendiri untuk mengurangi risiko dehidrasi dan mendukung pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati Menyatakan: "Pemerintah Desa Sriwidadi sangat mengapresiasi program imunisasi, penjaringan penyakit kusta, dan pembagian obat cacing ini. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan desa, sehingga kami selalu siap mendukung kegiatan yang bersifat preventif seperti ini. Kehadiran kami bersama perangkat desa dan mahasiswa KKN UPR adalah bentuk komitmen untuk mendampingi dan memastikan setiap anak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Semoga kolaborasi ini terus terjalin sehingga generasi Sriwidadi tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing." ujarnya

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi lintas sektor mampu memperkuat program deteksi dini dan pencegahan penyakit di masyarakat. Melalui kolaborasi tenaga medis, pemerintah desa, pihak sekolah, dan dukungan mahasiswa, diharapkan tingkat kesehatan anak di Desa Sriwidadi semakin meningkat, serta mampu menekan angka penyakit menular di kalangan pelajar sekolah dasar.

Rabu, 13 Agustus 2025

Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi: Lomba Lingkungan Jadi Wadah Semangat Gotong Royong

 

Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi: Lomba Lingkungan Jadi Wadah Semangat Gotong Royong

Meta Deskripsi: Gebyar Agustusan di Desa Sriwidadi meriah dengan lomba lingkungan antar-RT, gotong royong mempercantik jalan desa, pemasangan bendera dan umbul-umbul, pembuatan gapura bambu, serta partisipasi Mahasiswa KKN UPR lewat spot foto kreatif yang mempererat kebersamaan warga.

Sriwidadi, Rabu 13 Agustus 2025; Suasana Desa Sriwidadi semakin semarak menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini, rangkaian Gebyar Agustusan tidak hanya diwarnai dengan lomba permainan anak-anak, tetapi juga menghadirkan lomba lingkungan antar-RT yang fokus pada keindahan/ kreativitas dan kebersihan area jalan desa di lingkungan masing-masing.

Lomba ini mendorong warga untuk bahu-membahu mempercantik lingkungan, mulai dari membersihkan jalan, pemesangan patok bambu, hingga memasang bendera merah putih, umbul-umbul, dan gapura unik berbahan bambu yang menjadi ciri khas desa. Bambu dipilih bukan sekadar karena mudah didapat, tetapi juga sebagai simbol kesederhanaan, kelestarian alam, dan kekuatan persatuan.

Peran Pemerintah Desa dan Panitia HUT RI

Pemerintah Desa Sriwidadi bersama Panitia HUT RI menjadi penggerak utama, memfasilitasi koordinasi antar-RT, menyediakan panduan penilaian lomba, serta memotivasi masyarakat agar tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menjaga hasil kerja bakti pasca peringatan. Sekretaris Desa Sriwidadi Eka Normawati menegaskan bahwa tujuan lomba lingkungan adalah membentuk kesadaran kolektif bahwa kebersihan dan keindahan desa adalah tanggung jawab bersama.

Keterlibatan Mahasiswa KKN UPR

Tidak kalah menarik, kehadiran Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya (UPR) memberi warna tersendiri pada perayaan tahun ini. Mereka membantu menciptakan spot foto kreatif dilingkungan Kantor Desa , sehingga hasil kerja bakti tersebut dapat diabadikan dan dibagikan di media sosial. Spot foto ini diharapkan menjadi ikon, yang mempromosikan Desa Sriwidadi sebagai desa yang kreatif dan kompak.

Manfaat dan Pesan Persuasif

Lomba lingkungan ini bukan sekadar memperebutkan juara, tetapi menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong yang mulai terkikis di era modern. Jalan desa yang bersih dan indah tidak hanya menyejukkan mata, tetapi juga menciptakan rasa bangga terhadap lingkungan tempat tinggal.

Kini saatnya seluruh warga Desa Sriwidadi bergerak bersama. Mari jadikan momen Gebyar Agustusan ini sebagai tonggak kebersamaan, di mana setiap bendera yang berkibar dan setiap bambu yang berdiri menjadi saksi cinta kita pada desa dan tanah air. Dengan semangat yang sama, kebersihan dan keindahan yang kita bangun hari ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi berikutnya.

Jumat, 18 Juli 2025

Mahasiswa KKN UPR dan Pemdes Sriwidadi Kolaborasi Dukung Posyandu Balita dan Lansia

 

Mahasiswa KKN UPR dan Pemdes Sriwidadi Kolaborasi Dukung Posyandu Balita dan Lansia

Meta Deskripsi: Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia di Desa Sriwidadi pada Sabtu, 19 Juli 2025, melibatkan Mahasiswa KKN UPR Kelompok 73 dan Pemerintah Desa. Mahasiswa turut mendampingi kader posyandu dan tim kesehatan, memberikan edukasi gizi dan layanan dasar bagi masyarakat secara langsung.

Sriwidadi, 19 Juli 2025; Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Balai Desa Sriwidadi pada Sabtu siang ini (19/07/2025), saat kegiatan rutin Posyandu Balita dan Lansia dilaksanakan. Kegiatan ini semakin istimewa karena melibatkan partisipasi aktif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Palangka Raya (UPR) dari Kelompok 170, yang turut mendampingi para kader posyandu dan tim kesehatan dari Puskesmas Mantangai dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa.

Puluhan ibu membawa balita mereka, sementara para lansia tampak antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan, imunisasi, serta penyuluhan gizi dan pola hidup sehat. Kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Desa Sriwidadi, mahasiswa KKN, kader posyandu, dan tenaga kesehatan ini menjadi bukti, semangat gotong royong dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat desa.

“Kami sangat mengapresiasi peran serta para mahasiswa KKN UPR yang hari ini hadir langsung mendampingi kegiatan Posyandu. Ini bukan hanya membantu tugas para kader, tapi juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini hingga usia lanjut,” ujar Pj. Kepala Desa Sriwidadi, Septy Hajariyah, S.Kep, yang juga berlatar belakang tenaga kesehatan.

Lebih dari sekadar kegiatan rutinitas, Posyandu hari ini menjadi wahana pembelajaran sosial dan edukatif. Mahasiswa KKN tidak hanya menjadi pengamat, tetapi benar-benar menyatu dalam pelayanan; membantu proses pencatatan data, membagikan makanan tambahan, serta terlibat dalam sesi diskusi dengan ibu-ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, imunisasi lengkap, dan perawatan lansia di rumah.

Jerry Aprinagus, Ketua Kelompok 170 Mahasiswa KKN UPR, menyampaikan, “Kami merasa bangga bisa terlibat langsung dalam kegiatan seperti ini. Selain mendampingi kader, kami juga belajar banyak dari masyarakat dan tenaga kesehatan di lapangan. Ini pengalaman berharga yang membuka wawasan kami tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan komunitas.”

Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga menyiapkan media edukatif seperti poster tentang stunting, pengukuran tinggi dan berat badan ideal, serta leaflet tentang pola makan sehat untuk lansia. Kegiatan ini sejalan dengan program nasional dalam upaya pencegahan stunting dan penguatan layanan kesehatan dasar berbasis masyarakat.

Pemerintah Desa Sriwidadi sendiri berkomitmen kuat untuk terus mendukung kegiatan Posyandu sebagai bagian dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat desa. Kolaborasi dengan pihak kampus seperti Universitas Palangka Raya dianggap sebagai langkah positif dalam transfer pengetahuan dan energi baru untuk pembangunan desa yang lebih sehat dan mandiri.

“Kegiatan seperti ini perlu kita dorong terus. Kami berharap mahasiswa membawa semangat inovasi, kader posyandu tetap semangat, dan masyarakat semakin sadar pentingnya hidup sehat,” tambah Septy Hajariyah.

Posyandu Balita dan Lansia bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi ruang komunikasi sosial antara generasi, antar-lembaga, dan antar-komunitas. Sinergi antara kader, pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat membuktikan bahwa pembangunan kesehatan desa bukan sekadar program — tapi adalah gerakan bersama yang berkelanjutan.

Minggu, 25 Mei 2025

Menguatkan Ekosistem Ekonomi Lokal Melalui Koperasi Desa Merah Putih

 

Menguatkan Ekosistem Ekonomi Lokal Melalui Koperasi Desa Merah Putih

 

Meta Deskripsi: "Membangun ekosistem ekonomi lokal melalui Koperasi Desa Merah Putih, sebuah inisiatif pemerintah pusat yang mendorong kemandirian desa melalui koperasi modern, inklusif, dan berkelanjutan."

Di tengah upaya besar pemerintah pusat untuk membangun Indonesia dari Desa, muncul sebuah inisiatif strategis yang menjadi ujung tombak penguatan ekonomi desa: Koperasi Desa Merah Putih atau yang dikenal sebagai Kopdes Merah Putih. Inisiatif ini bukan sekadar membentuk koperasi konvensional, melainkan membangun kelembagaan ekonomi yang menjadi pusat perputaran produksi, distribusi, dan konsumsi warga desa secara mandiri dan berkeadilan.

Merah Putih banyak mengandung pengertian dan filosofi yang membawa semangat nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong. Pemerintah pusat menggaungkan pendirian Kopdes Merah Putih sebagai bagian dari strategi besar menciptakan desa yang berdaya saing tinggi, kuat secara ekonomi, serta mampu menjadi pusat pertumbuhan baru di tingkat lokal.

Kopdes Merah Putih dirancang sebagai ekosistem ekonomi desa yang terintegrasi. Tidak hanya menyediakan layanan simpan pinjam, koperasi ini menjadi wadah bagi masyarakat desa dalam mengakses modal usaha, sarana produksi pertanian dan peternakan, hingga membuka akses pasar bagi produk unggulan desa.

Model koperasi yang sedang digagas saat ini juga menjadi pusat pelatihan, inkubasi usaha mikro, serta fasilitator distribusi hasil pertanian dan kerajinan lokal. Petani, peternak, pelaku UMKM, hingga pemuda desa diberikan ruang untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi secara aktif dalam roda ekonomi desa.

Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan berdampak positif terhadap pemerintah desa dan masyarakat antara lain:

1.     Meningkatkan Akses Permodalan; Kehadiran Kopdes Merah Putih membantu masyarakat desa , khususnya pelaku UMKM dan petani, mendapatkan akses permodalan yang mudah dan terjangkau tanpa harus bergantung pada rentenir atau lembaga keuangan formal yang sulit dijangkau.

2.     Mendorong Kemandirian Ekonomi Desa; Kopdes Merah Putih memperkuat pondasi ekonomi desa dengan memutar uang di tinmgkat lokal, sehingga terjadi perputaran ekonomi yang sehat dan meningkatkan pendapatan masyarakar.

3.     Menciptakan Lapangan Kerja Baru; Kopdes Merah Putih menjadi wadah pengembangan usaha bersama yang menciptakan peluang kerja, baik secara langsung melalui Kopdes maupun melalui uasaha-usaha anggota yang berkembang.

4.     Peningkatan Literasi Kauangan Masyarakat; Program pendampingan dan pelatihan dari Kopdes Merah Putih mendorong peningkatan pengatahuan masyarakat tentang pengelolaan keuangan, manajemen usaha, dan pentingnya menabung.

5.     Menumbuhkan Semangat Gotong-Royong dan Solidaritas; Koperasi mengedepankan prinsip kebersamaan dan demokrasi ekonomi. Hal ini memperkuat kohesi sosial dan semangat kolektif dalam membangun desa.

6.     Digitalisasi Layanan Keuangan Desa; Dengan dukungan teknologi, Kopdes Merah Putih mendorong digitalisasi transaksi dan pencatatan, yang memudahkan masyarakat mengakses layanan koperasi secara lebih modern dan efisiensi.

7.     Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal; Melalui koperasi, produk-produk desa dapat dipasarkan lebih luas, dikemas lebih baik, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, baik di pasar lokal maupun nasional.

8.     Penguatan Kelembagaan Ekonomi Desa; Kopdes Merah Putih menjadi mitra strategis bagi Bumdes, PKK, Karang Taruna, dan lembaga desa lainnya dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif.

9.     Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Lokal; Kopdes Merah Putih dapat bergerak di bidang pertanian, perikanan dan energy terbarukan, sehingga berkontribusi pada ketahanan sumber daya di tingkat desa.

10.  Mempercepat Pembangunan Desa Berkelanjutan ( SDGs Desa ); Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan sejalan dengan upaya mewujudkan desa tanpa kemiskinan, desa ekonomi tumbuh merata dan desa peduli lingkungan.

Koperasi Desa Merah Putih juga mendorong kolaborasi lintas lembaga desa. Hubungan erat dibangun dengan BUMDes, Karang Taruna, kelompok wanita tani (KWT), serta pihak swasta dan pemerintah daerah. Sinergi ini memungkinkan koperasi mengelola berbagai lini usaha, mulai dari pertanian terpadu, produksi olahan pangan, hingga ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.

Sebagai koperasi modern, Kopdes Merah Putih akan mengadopsi teknologi digital dalam pengelolaan keuangan, manajemen anggota, dan pemasaran. Produk-produk desa kini dapat diakses melalui marketplace nasional, dan koperasi menjajaki kerja sama dengan penyedia logistik serta platform pembayaran digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Pemerintah pusat menempatkan Kopdes Merah Putih sebagai salah satu program prioritas dalam mendukung ekonomi kerakyatan selaras dengan Program Asta Cita ke tiga “Meningkatkan lapanga kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan Melanjutkan pengembangan infrastruktur “, yaitu mengembangkan industry kreatif serta mengembangkan agro- maritime industry di sentra produksi melalui peran aktif koperasi. Lewat koperasi ini, diharapkan desa-desa di seluruh Indonesia tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam menentukan arah dan model pembangunan ekonomi mereka sendiri.

Kopdes Merah Putih hadir membawa semangat Merah Putih , semangat persatuan dan kedaulatan, ke dalam aktivitas ekonomi desa. Dengan tata kelola transparan, keterlibatan aktif warga, serta dukungan penuh dari pemerintah, koperasi ini diyakini mampu menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya desa mandiri, maju, dan sejahtera.

Koperasi Desa Merah Putih merupakan bentuk nyata dari transformasi ekonomi desa yang berpihak pada rakyat kecil. Ia tidak hanya menghubungkan produksi dan pasar, tetapi juga membangun nilai kolektif, solidaritas, dan kedaulatan ekonomi dari tingkat paling dasar. Inilah ekosistem ekonomi lokal yang sesungguhnya, dibangun bersama, dimiliki bersama, dan untuk kesejahteraan bersama.

LINK ARTIKEL TERBARU