Visitor

Kamis, 21 Desember 2023

INDEKS KESULITAN GEOGRAFIS ( IKG )

 

INDEKS KESULITAN GEOGRAFIS

 


A.    Pengertian

Pengertian Indeks kesulitan geografis desa yang selanjutnya di sebut IKG desa adalah angka yang mencerminkan tingkat kesulitan geografis suatu desa berdasarkan variabel ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, transportasi dan komunikasi

Indeks Kesulitan Geografis ( IKG ) merupakan suatu ukuran yang disusun untuk menilai tingkat kesulitan geografis desa dalam mengakses ketersediaan layanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksesibilitas/transportasi. Nilai indeks kesuliata geografis mempunyai rentang 0 sampai dengan 100. Indeks kesulitan geografis  desa mencakup atas tiga  dimensi yang terbagi menjadi enam variabel serta menghasilkan dua puluh delapan  indikator yang menggambarkan ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksesibilitas pelayanan pada masyarakat desa.

IKG adalah indeks komposit tertimbang dari 28 variabel yang secara subtansi dan bersama-sama untuk menggambarkan tingkat kesulitan geografis desa yang dialami masyarakat desa dalam mengakses layanan dasar. Semakin tinggi nilai indeks kesulitan geografis maka tingkat kesulitan geografis semakin tinggi, dan sebaliknya.

B.     Dasar Hukum 

ü  1. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, pasal 74 tentang kebutuhan pembangunan desa         dan   pasal 78 tentang tujuan pembangunan desa.

ü  2. PMK nomor: 49/PMK.07/2016 tentang tata cara pengalokasian, penyaluran, penggunaan,                       pemantauan    dan evaluasi dana desa

ü  3. Permendes PDTT nomor 2 tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun

ü  4. PMK nomor 201/PMK.07/2022 tentang pengelolaan dana desa 

C.    Tujuan

Indeks kesulitan geografis  disusun dari hasil pendataan potensi kewilayahan  ( Powil ) oleh Bapenas melalui badan pusat statistik ( BPS ) dengan tujuan sebagai berikut:

·        1.  Sebagai formula pendataan kemiskinan ektrims

·       2. Upaya pengentasan kemiskinan

·         3. Menjadi instrument dalam menentukan tingkat kesulitan geografis  desa

·        4. Menjadi bahan penyusunan identifikasi kondisi geografis desa terhadap ketersediaan pelayanan               dasar, kondisi infrastruktur, dan aksesibilitas

·       5. Menjadi instrument koordinasi dengan dinas sosial dalam pendataan DTKS untuk menentukan               bantuan kepada penduduk miskin ekstrem

D.    Faktor Kesulitan Geografis

Adapun faktor kesulitan geografis  dalam pembangunan desa disusun berdasarkan tiga faktor yaitu:

·   1. Ketersediaan prasarana pelayanan dasar meliputi pelayanan dasar terkait dengan pendidikan dan kesehatan dengan variabel atau indicator sebagai berikut:

a)      Ketersediaan dan akses ke TK/RA/BA

b)      Ketersediaan dan akses ke SD/MI/Sederajat

c)      Ketersediaan dan akses ke SMP/MTS/Sederajat

d)     Ketersediaan dan akses ke SMA/MA/SMK/Sederajat

e)      Ketersediaan dan kemudahan akses ke rumah sakit

f)       Ketersediaan dan kemudahan akses ke rumah sakit bersalin

g)      Ketersediaan dan kemudahan akses ke puskesmas

h)      Ketersediaan dan kemudahan akses ke poliklinik/balai pengobatan

i)        Ketersediaan dan kemudahan akses ke tempat pratek dokter

j)        Ketersediaan dan kemudahan akses ke tempat pratek bidan

k)      Ketersediaan dan kemudahan akses poskesdes atau polindes, dan

l)        Ketersediaan dan kemudahan akses ke apotek

·   2. Kondisi infrastruktur, yang meliputi fasilitas kegiatan ekonomi dan ketersediaan energi dengan variabel atau indikator sebagai berikut:

a)      Ketersediaan dan akses ke kelompok pertokoan

b)      Ketersediaan dan akses ke pasar

c)      Akses ke restoran, rumah makan atau warung/ kedai makan

d)     Akses ke akomodasi hotel atau penginapan

e)      Akses ke bank

f)       Akses ke energy listrik

g)      Akses ke penerangan jalan, dan

h)      Akses ke bahan bakar

·       3. Aksesibilitas/Transportasi, yang meliputi aksesibilitas jalan dan sarana transportasi dengan variabel    atau indicator sebagai berikut:

a)      Lalu lintas dan kualitas jalan

b)      Aksesibilitas jalan

c)      Ketersediaan angkutan umum

d)     Operasional angkutan umum

e)      Lama waktu per kilometer menuju kantor camat

f)       Biaya per kilometer menuju kantor camat

g)      Lama waktu per kilometer menuju kantor bupati, dan

h)      Biaya per kilometer menuju kantor bupati 

E.     Besaran Penimbang

Besaran penimbang setiap variabel yang digunakan untuk menyusun IKG adalah sebagai berikut:

No.

Kode Variabel

Faktor

Penimbang

1.

K1101

 

 

 

 

 

Ketersediaan Pelayanan Dasar

0,0344743698230512

2.

K1102

0,0207667709777746

3.

K1103

0,0396701796664552

4.

K1104

0,0365362438160350

5.

K1201

0,0409473717219470

6.

K1208

0,0391951514609291

7.

K1202

0,0386802587821363

8.

K1205

0,0478548918471416

9.

K1204

0,0453910502070079

10.

K1203

0,0447055286566193

11.

K1206

0,0440792259791407

12.

K1207

0,0375898610500994

13.

K2101

 

 

 

Kondisi Infrastruktur

0,0297745374426297

14.

K2102

0,0274983770619034

15.

K2103

0,0226807963343563

16.

K2104

0,0268014852834807

17.

K2201

0,0240272994462093

18.

K2202

0,0300082063802999

19.

K2203

0,0307923774626675

20.

K2106

0,0325591888268300

21.

K3101

 

 

 

Aksesibilitas/ Transportasi

0,0268206306831690

22.

K3102

0,0237975527515562

23.

K3103

0,0653046137835051

24.

K3104

0,0647739844829491

25.

K3201

0,0293993157370730

26.

K3202

0,0382537240605285

27.

K3203

0,0228109187516484

28.

K3204

0,0348060875228569

 

F.     Cara Penyusunan indeks Kesulitan Geografis

  1. Penyusunan IKG dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

·        2. Pemilihan dan pembemtukan variabel penyusun IKG

·         3. Penentuan penimbang setiap variabel penyusun IKG; dan

·        4. Penghitungan IKG

G.    Rumus Penghitungan IKG

Penghitungan IKG merupakan tahapan untuk menentukan nilai IKG yang diperoleh dari penjumlahan secara tertimbang terhadap setiap variabel penyusun IKG. Nilai yang dijumlahkan adalah skor setiap variabel yang sudah ditimbang/dikalikan dengan bobot masing- masing variabel. Penghitungan IKG setiap desa diformulasikan sebagai berikut :

IKG = (V1*B1 + V2*B2 + V3*B3 + …. + V28*B28) * 20

 

Keterangan:

IKG   : Nilai Indeks Kesulitan Geografis Setiap Desa ( Bernilai 0-100)

V1     : Skor Variabel ke -1 ( ketersediaan dan akses ke TK/RA/BA)

V2     : Skor Variabel ke-2 ( ketersediaan dan akses ke SD/MI/Sederajat

        V3    : Skor Variabel ke-3 (ketersediaan dan akses ke SMP/MTS/Sederajat);

        V28  : Skor Variabel ke -28 (Akses ke Bahan Bakar)         

         B1    : Penimbang/Pembobot variabel ke -1;

B2    : Penimbang/Pembobot variabel ke -2;

B3    : Penimbang/Pembobot variabel ke -3;

B28 : Penimbang/Pembobot variable ke -28

 

Hasil dari perhitungan nilai IKG tersebut menggambarkan tingkat kesulitan geografis desa. Semakin besar nilai IKG maka semakin tinggi tingkat kesulitan desa dalam mengakses fasilitas-fasilitas publik. Sedangkan untuk mengukur tingkat kemudahan desa dalam mengakses fasilitas publik maka digunakan Indeks Keterbukaan Wilayah ( IKW ). Untuk mendapatkan nilai IKW tersebut digunakan rumus sebagai berikut:

           IKW   =    100 – IKG

Semakin besar nilai IKW maka semakin mudah desa dalam mengakses fasilitas-fasilitas publik, baik itu sarana pendidikan , kesehatan, dan akses terhadap aktivitas ekonomi.

H.    Klasifikasi Indeks Kesulitan Geografis  Desa (IKG)

Berdasarkan IKG Desa diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu:

·         1. Mudah dengan nilai IKG  < /= 22,26

·        2. Cenderung Mudah nilai IKG > 22,26 dan < /= 32,76

·       3. Cenderung Sulit nilai IKG  > 32,76 dan </= 43,25

·        4. Sulit nilai IKG > 43,25

I.       Hubungan Antara IKG Dengan IPD

Hasil analisa statistic menunjukan adanya hubungan sangat kuat antara IKG dengan IPD dalam menentukan tingkat Ketersediaan dan kemudahan akses serta  perkembangan dan status desa, IKG merupakan bagian yang tak terpisahkan dari IPD meliputi tiga dimensi dan variabel serta indicator didalamnya. Hal ini menunjukan bahwa semakin rendah nilai IKG maka semakin besar nilai IPD, begitu sebaliknya

0 comments:

Posting Komentar

LINK ARTIKEL TERBARU